Gas Elpiji ukuran 3 kg di Kota Cimahi mulai langka. Sejumlah warga pun mulai resah dalam mendapatkan gas untuk keperluan sehari-hari.
Dari pantauan INILAH.COM di lapangan, sudah dua hari terakhir stok gas Elpiji ukuran 3 Kg kosong. Sejumlah warung eceran dan toko grosir tidak menyediakan gas ini.
Seperti di daerah Kelurahan Melong, Kelurahan Padasuka, hingga kawasan Cimahi tengah dan beberapa warung di kawasan Cimahi Utara.
Akibat ketersediaan yang terus berkurang, harga gas pun mulai meroket. Di tingkat pengecer, gas dijual Rp17.500-Rp18.500 per tabung. Sementara di beberapa toko grosir dipatok Rp16.500-Rp17.000.
"Tapi sekarang harga Rp18.500 juga tidak ada, sudah hampir 4 hari," kata Wida (34) ibu rumah tangga, warga Jalan sangkuriang, Jumat (8/11/2013).
Warga lainnya, Halimah (40) warga Kelurahan Padasuka, mengeluhkan hal yang sama. Katanya, dalam tiga hari terkahir ini dia mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji.
"Mau masak susah, kompor minyak tanah udah nggak ada. Lantas kalau mau masak pakai apa?" cetusnya.
Kepala Bidang Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata (Indagpar) Diskopindagtan Kota Cimahi Teti Megawati adanya kelangkaan gas Elpiji 3 Kg. Dia pun mengaku pihaknya sudah memonitor masalah tersebut.
Pihaknya sampai saat ini masih melakukan koordinasi, baik dengan pangkalan maupun agen setempat mengenai kelangkaan gas tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan memanggil pangkalan dan agen untuk menanyakan penyebab kelangkaan gas tersebut bisa terjadi.
Meski begitu, pihaknya tetap meyakinkan bahwa persediaan tabung gas untuk Kota Cimahi masih aman.
"Kami pastikan untuk kuota tahun ini telah sesuai dengan kebutuhan yakni sekitar 7,5 juta tabung," jelasnya.
Mengenai harga yang beredar di masyarakat, dia menegaskan masih stabil, yakni sekitar Rp15.000 per tabungnya. [hus]
Dari pantauan INILAH.COM di lapangan, sudah dua hari terakhir stok gas Elpiji ukuran 3 Kg kosong. Sejumlah warung eceran dan toko grosir tidak menyediakan gas ini.
Seperti di daerah Kelurahan Melong, Kelurahan Padasuka, hingga kawasan Cimahi tengah dan beberapa warung di kawasan Cimahi Utara.
Akibat ketersediaan yang terus berkurang, harga gas pun mulai meroket. Di tingkat pengecer, gas dijual Rp17.500-Rp18.500 per tabung. Sementara di beberapa toko grosir dipatok Rp16.500-Rp17.000.
"Tapi sekarang harga Rp18.500 juga tidak ada, sudah hampir 4 hari," kata Wida (34) ibu rumah tangga, warga Jalan sangkuriang, Jumat (8/11/2013).
Warga lainnya, Halimah (40) warga Kelurahan Padasuka, mengeluhkan hal yang sama. Katanya, dalam tiga hari terkahir ini dia mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji.
"Mau masak susah, kompor minyak tanah udah nggak ada. Lantas kalau mau masak pakai apa?" cetusnya.
Kepala Bidang Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata (Indagpar) Diskopindagtan Kota Cimahi Teti Megawati adanya kelangkaan gas Elpiji 3 Kg. Dia pun mengaku pihaknya sudah memonitor masalah tersebut.
Pihaknya sampai saat ini masih melakukan koordinasi, baik dengan pangkalan maupun agen setempat mengenai kelangkaan gas tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan memanggil pangkalan dan agen untuk menanyakan penyebab kelangkaan gas tersebut bisa terjadi.
Meski begitu, pihaknya tetap meyakinkan bahwa persediaan tabung gas untuk Kota Cimahi masih aman.
"Kami pastikan untuk kuota tahun ini telah sesuai dengan kebutuhan yakni sekitar 7,5 juta tabung," jelasnya.
Mengenai harga yang beredar di masyarakat, dia menegaskan masih stabil, yakni sekitar Rp15.000 per tabungnya. [hus]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !