Gedung DPRD Kota Cimahi, Jumat (29/11), terlihat sepi. Tak tampak anggota dewan di ruang kerja komisi maupun fraksi. Menurut informasi, 44 anggota dewan beserta ketua dan ketuanya sedang melakukan kunjungan kerja (kunker).
Sejak Agustus lalu, baik komisi, Badan Anggaran (Banggar) maupun panitia khusus (pansus) kerap melakukan kunjungan kerja atau dinas luar. Sehingga tidak jarang Gedung Dewan tidak berpenghuni.
Berdasarkan pantauan "GM", sejak Kamis (28/11) Gedung DPRD Kota Cimahi di Jln. Djulaeha Karmita terlihat sepi. Hanya ada beberapa staf kantor. Jadwal keberangkatan kunker tercatat pukul 14.00 WIB. Namun tak ada satu anggota dewan pun yang bisa ditemui, bahkan semua ruangan komisi, mulai Komisi I, II, III, dan Komisi IV tertutup rapat.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas DPRD Cimahi, Niagara melalui staf protokol membenarkan, seluruh komisi sedang melakukan kunjungan kerja ke dua tempat, yaitu Sleman dan Bantul. "Mereka berangkat Kamis (28/11) sampai Sabtu (30/11) dan kembali aktif bekerja Senin (2/12)," ungkapnya, Jumat (29/11).
Mengenai warga yang akan menyampaikan aspirasi, akan diterima bagian kehumasan. "Nanti ketika mereka (dewan, red) sudah pulang, kita akan sampaikan," ujarnya.
Suasana serupa terjadi di bulan Oktober lalu. Saat itu hanya ada seorang anggota dewan yang hadir di Gedung DPRD Kota Cimahi, yaitu Nurhasan dari Komisi II. Padahal hari itu DPRD Cimahi mendapat kunjungan dari DPRD Kabupaten Wonogiri dan Kota Sukabumi.
Menurut Nurhasan, ketika itu Gedung DPRD sepi karena anggota Banggar sedang berada di Jakarta. Sementara Pansus Anggaran berkunjung ke Badan Narkotika Nasional (BNN) di Tangerang.
Seminggu sebelumnya hal serupa terjadi saat puluhan anggota dewan dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan berkunjung ke DPRD Kota Cimahi. Padahal jauh-jauh hari Bagian Humas DPRD Gowa menyampaikan surat permohonan akan mengunjungi Kota Cimahi. Akhirnya para anggota dewan tersebut hanya sekitar 30 menit saja berada di Cimahi. Beberapa di antaranya tampak kesal karena tak satu pun anggota dewan yang menerima mereka.
Harus dievaluasi
Seringnya Gedung DPRD Kota Cimahi ditinggal kunker atau dinas, dinilai pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Achmad Yani (Unjani), Lukman Nulhakim harus membuat dewan mengevaluasi jadwal kunjungan kedinasan. Sebab mereka tidak bisa menutup mata atau telinga dari penilaian yang muncul.
"Kepergian para anggota komisi atau anggota dewan, seolah sudah menjadi budaya atau kebiasaan. Padahal seharusnya tidak dibiasakan, jika melihat pada tanggung jawab mereka," jelas Lukman, Jumat (29/11).
Ia menambahkan, jika melihat fungsi, kepergian anggota komisi DPRD Kota Cimahi ini memang untuk melaksanakan tanggung jawab kerja, baik lewat kunjungan kerja, studi banding ataupun reses. "Tapi tolong dievaluasi kembali, apa harus semua anggota komisi pergi hingga Gedung DPRD kosong," katanya.
Minimal ada yang stand by untuk melaksanakan tugas karena dikhawatirkan ada warga yang memerlukan bantuan. "Apalagi tidak semua masyarakat menilai sama kepergian para anggota DPRD ini," tuturnya.
Sejak Agustus lalu, baik komisi, Badan Anggaran (Banggar) maupun panitia khusus (pansus) kerap melakukan kunjungan kerja atau dinas luar. Sehingga tidak jarang Gedung Dewan tidak berpenghuni.
Berdasarkan pantauan "GM", sejak Kamis (28/11) Gedung DPRD Kota Cimahi di Jln. Djulaeha Karmita terlihat sepi. Hanya ada beberapa staf kantor. Jadwal keberangkatan kunker tercatat pukul 14.00 WIB. Namun tak ada satu anggota dewan pun yang bisa ditemui, bahkan semua ruangan komisi, mulai Komisi I, II, III, dan Komisi IV tertutup rapat.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas DPRD Cimahi, Niagara melalui staf protokol membenarkan, seluruh komisi sedang melakukan kunjungan kerja ke dua tempat, yaitu Sleman dan Bantul. "Mereka berangkat Kamis (28/11) sampai Sabtu (30/11) dan kembali aktif bekerja Senin (2/12)," ungkapnya, Jumat (29/11).
Mengenai warga yang akan menyampaikan aspirasi, akan diterima bagian kehumasan. "Nanti ketika mereka (dewan, red) sudah pulang, kita akan sampaikan," ujarnya.
Suasana serupa terjadi di bulan Oktober lalu. Saat itu hanya ada seorang anggota dewan yang hadir di Gedung DPRD Kota Cimahi, yaitu Nurhasan dari Komisi II. Padahal hari itu DPRD Cimahi mendapat kunjungan dari DPRD Kabupaten Wonogiri dan Kota Sukabumi.
Menurut Nurhasan, ketika itu Gedung DPRD sepi karena anggota Banggar sedang berada di Jakarta. Sementara Pansus Anggaran berkunjung ke Badan Narkotika Nasional (BNN) di Tangerang.
Seminggu sebelumnya hal serupa terjadi saat puluhan anggota dewan dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan berkunjung ke DPRD Kota Cimahi. Padahal jauh-jauh hari Bagian Humas DPRD Gowa menyampaikan surat permohonan akan mengunjungi Kota Cimahi. Akhirnya para anggota dewan tersebut hanya sekitar 30 menit saja berada di Cimahi. Beberapa di antaranya tampak kesal karena tak satu pun anggota dewan yang menerima mereka.
Harus dievaluasi
Seringnya Gedung DPRD Kota Cimahi ditinggal kunker atau dinas, dinilai pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Achmad Yani (Unjani), Lukman Nulhakim harus membuat dewan mengevaluasi jadwal kunjungan kedinasan. Sebab mereka tidak bisa menutup mata atau telinga dari penilaian yang muncul.
"Kepergian para anggota komisi atau anggota dewan, seolah sudah menjadi budaya atau kebiasaan. Padahal seharusnya tidak dibiasakan, jika melihat pada tanggung jawab mereka," jelas Lukman, Jumat (29/11).
Ia menambahkan, jika melihat fungsi, kepergian anggota komisi DPRD Kota Cimahi ini memang untuk melaksanakan tanggung jawab kerja, baik lewat kunjungan kerja, studi banding ataupun reses. "Tapi tolong dievaluasi kembali, apa harus semua anggota komisi pergi hingga Gedung DPRD kosong," katanya.
Minimal ada yang stand by untuk melaksanakan tugas karena dikhawatirkan ada warga yang memerlukan bantuan. "Apalagi tidak semua masyarakat menilai sama kepergian para anggota DPRD ini," tuturnya.
Sumber: http://www.klik-galamedia.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !