Wakil Wali Kota Cimahi, H. Sudiarto mengakui masih ada sebagian guru yang belum memiliki kompetensi sesuai harapan. Diakuinya juga, masih banyak guru terutama non-PNS yang masih minim kesejahteraan sehingga bisa menghambat kualitas pengajaran.
Hal itu diungkapkan Sudiarto kepada "GM" selepas menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Korpri dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat Kota Cimahi. Upacara digelar di halaman parkir utara Pemkot Cimahi, Jln. Demang Hardjakusumah, Jumat (29/11).
Sudiarto mengimbau agar para guru meningkatkan kompetensi mengajar. Menurutnya, kompetensi guru merupakan keharusan sehingga dapat mencetak generasi bangsa yang berkualitas.
"Kompetensi wajib dimiliki guru. Karena kalau enggak, ya tidak akan dapat mengajar dengan baik, sehingga muridnya juga nanti kurang berkualitas," ungkapnya.
Sudiarto menambahkan, tingkat kesejahteraan para guru, terutama yang non-PNS masih tergolong minim atau jauh dari harapan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini. Padahal hal ini bisa menghambat kualitas pengajaran. Biasanya jika honor atau gaji di suatu sekolah kecil maka guru cenderung mencari penghasilan di sekolah lain atau melakukan kegiatan usaha lain.
Karena itu, lanjut Sudiarto, tingkat kesejahteraan guru non-PNS, terlebih yang masih honorer harus terus diperjuangkan PGRI. Pemerintah daerah khususnya Kota Cimahi, tambah Sudiarto, berupaya menyesuaikan kebutuhan kesejahteraan guru, meskipun dilakukan secara bertahap.
"Kesejahteraan guru itu penting, supaya nyaman dan tenang mengajarnya. Kita dari pemerintah kota tentunya terus berupaya meningkatkan tingkat kesejahteraan para guru, khususnya yang non-PNS, terlebih honorer," paparnya.
Organisasi kuat
Dalam peringatan HUT ke-68 PGRI dan HUT ke-42 Korpri tersebut, Sudiarto membacakan sambutan Mendiknas RI. Dalam sambutannya Mendiknas berpesan agar PGRI bisa menjadi organisasi yang kuat, sehingga mampu mencetak guru yang berdisplin dan mandiri.
"Guru yang berdisiplin dan mandiri diharapkan dapat mencetak generasi kratif, maju, dan berdaya saing tinggi, serta punya karakter kebangsaan yang juga kuat," katanya.
Sementara Ketua DPRD Kota Cimahi, Adjang Rahman mengatakan, penganggaran untuk pendidikan pada APBD Kota Cimahi sudah sekitar 30 persen dari total APBD. Meski demikian, anggaran pendidikan sebesar itu sebagian besar untuk belanja pegawai, yakni gaji guru PNS.
"Ya, saya setujulah anggaran pendidikan (di luar belanja pegawai, red) memang harus terus ditingkatkan. Tapi, tentu disesuaikan dengan kemampuan anggaran," jelas Adjang.
Hal itu diungkapkan Sudiarto kepada "GM" selepas menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Korpri dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat Kota Cimahi. Upacara digelar di halaman parkir utara Pemkot Cimahi, Jln. Demang Hardjakusumah, Jumat (29/11).
Sudiarto mengimbau agar para guru meningkatkan kompetensi mengajar. Menurutnya, kompetensi guru merupakan keharusan sehingga dapat mencetak generasi bangsa yang berkualitas.
"Kompetensi wajib dimiliki guru. Karena kalau enggak, ya tidak akan dapat mengajar dengan baik, sehingga muridnya juga nanti kurang berkualitas," ungkapnya.
Sudiarto menambahkan, tingkat kesejahteraan para guru, terutama yang non-PNS masih tergolong minim atau jauh dari harapan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini. Padahal hal ini bisa menghambat kualitas pengajaran. Biasanya jika honor atau gaji di suatu sekolah kecil maka guru cenderung mencari penghasilan di sekolah lain atau melakukan kegiatan usaha lain.
Karena itu, lanjut Sudiarto, tingkat kesejahteraan guru non-PNS, terlebih yang masih honorer harus terus diperjuangkan PGRI. Pemerintah daerah khususnya Kota Cimahi, tambah Sudiarto, berupaya menyesuaikan kebutuhan kesejahteraan guru, meskipun dilakukan secara bertahap.
"Kesejahteraan guru itu penting, supaya nyaman dan tenang mengajarnya. Kita dari pemerintah kota tentunya terus berupaya meningkatkan tingkat kesejahteraan para guru, khususnya yang non-PNS, terlebih honorer," paparnya.
Organisasi kuat
Dalam peringatan HUT ke-68 PGRI dan HUT ke-42 Korpri tersebut, Sudiarto membacakan sambutan Mendiknas RI. Dalam sambutannya Mendiknas berpesan agar PGRI bisa menjadi organisasi yang kuat, sehingga mampu mencetak guru yang berdisplin dan mandiri.
"Guru yang berdisiplin dan mandiri diharapkan dapat mencetak generasi kratif, maju, dan berdaya saing tinggi, serta punya karakter kebangsaan yang juga kuat," katanya.
Sementara Ketua DPRD Kota Cimahi, Adjang Rahman mengatakan, penganggaran untuk pendidikan pada APBD Kota Cimahi sudah sekitar 30 persen dari total APBD. Meski demikian, anggaran pendidikan sebesar itu sebagian besar untuk belanja pegawai, yakni gaji guru PNS.
"Ya, saya setujulah anggaran pendidikan (di luar belanja pegawai, red) memang harus terus ditingkatkan. Tapi, tentu disesuaikan dengan kemampuan anggaran," jelas Adjang.
Sumber: http://www.klik-galamedia.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !