Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti memberikan bantuan kepada korban
bencana puting beliung di lingkungan RT 02/ RW 07 Kp. Cibogo, Kel.
Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (20/11).
Bantuan diberikan secara simbolis kepada salah satu korban yang rumahnya rusak berat, dengan besar bantuan senilai Rp 5 juta. Korban penerima bantuan tersebut adalah Ade Kurniawan (41).
Wali kota mengatakan, bantuan yang diberikan jangan dilihat dari nominal yang diberikan. Namun, hal itu menjadi bagian dari perhatian pemerintah kota kepada warga korban bencana alam.
"Ini merupakan bagian dari wujud kepedulian pemerintah kepada warganya yang tertimpa bencana alam," kata Atty selepas penyerahan bantuan.
Menurut Atty, upaya pemerintah membantu masyarakat korban bencana alam terkendala dana yang minim. Pasalnya, rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam di wilayah Kota Cimahi ternyata cukup banyak. "Pemerintah membantu sesuai kemampuan keuangan," katanya.
Pemerintah, tambahnya, berupaya memberi perhatian bagi korban bencana alam. Namun diakuinya, dalam keterbatasan anggaran. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat memahaminya.
Kepala Bidang Permukiman dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cimahi, Yusi Karim menambahkan, bantuan tersebut hanya stimulan. "Karena itu tidak serta-merta dapat membantu sampai bangunan rumah itu utuh kembali," katanya.
Hasil survei tim teknis Dinas PU Kota Cimahi, sambungnya, jumlah rumah rusak yang dilaporkan 23 unit yang kondisinya butuh bantuan. Kerusakan berat dialami 5 unit rumah, diikuti 10 unit rumah rusak sedang, dan sisanya rumah rusak ringan. "Kami upayakan bantuan diberikan kepada warga korban rumah rusak berat," ujarnya.
Sementara itu, korban yang rumahnya mengalami rusak berat, Ade Kurniawan (41) mengatakan, akibat disapu angin kencang mirip angin puting beliung pada 12 November 2013, sebagian atap rumahnya hilang dan beberapa kayu penyangga patah.
"Akibat kejadian itu, rumah kami enggak bisa dihuni. Kalau dipaksakan, takut membahayakan. Karenanya kami mengungsi ke rumah kerabat," ujarnya.
Ia berterima kasih atas bantuan yang diberikan Pemkot Cimahi. Namun diakuinya, kebutuhan dana untuk perbaikan rumah nilainya cukup besar. Ia belum bisa memperbaiki rumah karena belum ada biaya. Sedangkan bantuan dari pemerintah akan dimanfaatkan untuk perbaiki atap rumah.
Bantuan diberikan secara simbolis kepada salah satu korban yang rumahnya rusak berat, dengan besar bantuan senilai Rp 5 juta. Korban penerima bantuan tersebut adalah Ade Kurniawan (41).
Wali kota mengatakan, bantuan yang diberikan jangan dilihat dari nominal yang diberikan. Namun, hal itu menjadi bagian dari perhatian pemerintah kota kepada warga korban bencana alam.
"Ini merupakan bagian dari wujud kepedulian pemerintah kepada warganya yang tertimpa bencana alam," kata Atty selepas penyerahan bantuan.
Menurut Atty, upaya pemerintah membantu masyarakat korban bencana alam terkendala dana yang minim. Pasalnya, rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam di wilayah Kota Cimahi ternyata cukup banyak. "Pemerintah membantu sesuai kemampuan keuangan," katanya.
Pemerintah, tambahnya, berupaya memberi perhatian bagi korban bencana alam. Namun diakuinya, dalam keterbatasan anggaran. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat memahaminya.
Kepala Bidang Permukiman dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cimahi, Yusi Karim menambahkan, bantuan tersebut hanya stimulan. "Karena itu tidak serta-merta dapat membantu sampai bangunan rumah itu utuh kembali," katanya.
Hasil survei tim teknis Dinas PU Kota Cimahi, sambungnya, jumlah rumah rusak yang dilaporkan 23 unit yang kondisinya butuh bantuan. Kerusakan berat dialami 5 unit rumah, diikuti 10 unit rumah rusak sedang, dan sisanya rumah rusak ringan. "Kami upayakan bantuan diberikan kepada warga korban rumah rusak berat," ujarnya.
Sementara itu, korban yang rumahnya mengalami rusak berat, Ade Kurniawan (41) mengatakan, akibat disapu angin kencang mirip angin puting beliung pada 12 November 2013, sebagian atap rumahnya hilang dan beberapa kayu penyangga patah.
"Akibat kejadian itu, rumah kami enggak bisa dihuni. Kalau dipaksakan, takut membahayakan. Karenanya kami mengungsi ke rumah kerabat," ujarnya.
Ia berterima kasih atas bantuan yang diberikan Pemkot Cimahi. Namun diakuinya, kebutuhan dana untuk perbaikan rumah nilainya cukup besar. Ia belum bisa memperbaiki rumah karena belum ada biaya. Sedangkan bantuan dari pemerintah akan dimanfaatkan untuk perbaiki atap rumah.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !