Pesepakbola asal Kamerun, Solomon Begondo tidak mempunyai cukup biaya untuk mengobati penyakit di bagian perut
yang dideritanya. Hingga akhir hayatnya pada Jumat (29/11/2013), pria
berusia 27 tahun itu tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya.
Belibi Ferdinand, selaku adik dari mantan pemain Persipro Probolinggo
itu mengatakan, tidak mempunyai biaya untuk berobat membuat kakaknya
membiarkan saja penyakitnya.
Hidup Solomon Begondo di Indonesia sangat sulit, karena manajemen Persipro Probolinggo,
tempat dia bermain di kompetisi Divisi Utama di bawah PT LPIS pada musim
2012-13 tidak membayar gaji Solomon selama 1 musim.
“Dia hanya dibayar sebesar 15 persen dari nilai kontrak yang
dijanjikan. Selama satu musim gaji tidak dibayarkan. Tidak mempunyai
uang membuat dia tidak bisa kembali ke Kamerun untuk berobat,” kata
Belibi saat dihubungi tribunnews.com, Minggu (1/12/2013).
Belibi Ferdinand mengaku, kakaknya sudah berupaya untuk menghubungi
pihak manajemen Persipro Probolinggo. Namun, klub asal kota Probolinggo
itu tidak mempunyai itikad baik melunasi pembayaran gaji pemain. “Kami
sudah mencoba menghubungi, namun saat dihubungi ternyata sudah pindah
alamat,” tuturnya.
Menurut Belibi, kakaknya sudah selama lima tahun bermain di kompetisi
sepak bola nasional. Namun, baru kali ini saja dia mengalami gaji yang
belum dibayarkan oleh pihak manajemen.
“Dia sudah selama lima tahun bermain di Indonesia, tetapi baru pertama kali mengalami masalah ini,” tegasnya.
Solomon merupakan salah satu pemain asing yang sempat melakukan aksi
meminta-minta di persimpangan lampu merah. Dia melakukan itu bersama dua
rekannya Camara Abdoulaye dan Sylla Mbamba.
Aksi itu dilakukan, karena manajemen Persipro yang tidak melunasi
pembayaran gaji ketiga pemain itu. Padahal mereka sudah tidak mempunyai
cukup uang lagi untuk bisa bertahan hidup di Indonesia.
Sumber: http://www.tribunnews.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !