Sebanyak 23 warga Cimahi meninggal dunia akibat terinfeksi
HIV/AIDS berdasarkan akumulasi data Dinas Kesehatan Kota Cimahi mulai
tahun 2005 hingga Agustus 2013.
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Cimahi Rina Kuswidiati mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, dari total penderita HIV/AIDS sebanyak 167 jiwa yang tersebar di 15 Kelurahan di kota tersebut, ada 23 orang yang meninggal dunia.
"Hampir 50 persen para pengidap HIV/AIDS di Kota Cimahi ini berusia produktif, yaitu antara 21 tahun hingga 30 tahun. Para penderita yang berada di Cimahi didominasi oleh kaum pria," terang Rina saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Selasa (10/12/2013).
Untuk penularannya sendiri, dia menjelaskan mayoritas dari penggunaan jarum suntik. Selain itu, penyebab penularan lainnya adalah hubungan seksual dan juga penularan dari ibu pada anak.
Dia menyebut angka yang tercatat itu hanyalah sebagian kecil dari jumlah yang tidak tercatat. Namun potensi penyebaran HIV/AIDS masih relatif rendah bila dibandingkan dengan daerah lain.
"Upaya yang kini tengah digencarkan adalah melakukan sosialisasi melalui sejumlah Puskesmas serta menggelar kegiatan rutin ke sejumlah sekolah terkait bahaya Narkoba dan penyebab lain dari penyakit tersebut," jelasnya.
Selain itu, beber Rina, pihaknya juga telah membentuk kader yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari LSM, mantan ODHA, dan beberapa petugas dari KPA untuk menjadi ujung tombak dalam penanganan penderita sehingga mau untuk memeriksakan kesehatannya. [ito]
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Cimahi Rina Kuswidiati mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, dari total penderita HIV/AIDS sebanyak 167 jiwa yang tersebar di 15 Kelurahan di kota tersebut, ada 23 orang yang meninggal dunia.
"Hampir 50 persen para pengidap HIV/AIDS di Kota Cimahi ini berusia produktif, yaitu antara 21 tahun hingga 30 tahun. Para penderita yang berada di Cimahi didominasi oleh kaum pria," terang Rina saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Selasa (10/12/2013).
Untuk penularannya sendiri, dia menjelaskan mayoritas dari penggunaan jarum suntik. Selain itu, penyebab penularan lainnya adalah hubungan seksual dan juga penularan dari ibu pada anak.
Dia menyebut angka yang tercatat itu hanyalah sebagian kecil dari jumlah yang tidak tercatat. Namun potensi penyebaran HIV/AIDS masih relatif rendah bila dibandingkan dengan daerah lain.
"Upaya yang kini tengah digencarkan adalah melakukan sosialisasi melalui sejumlah Puskesmas serta menggelar kegiatan rutin ke sejumlah sekolah terkait bahaya Narkoba dan penyebab lain dari penyakit tersebut," jelasnya.
Selain itu, beber Rina, pihaknya juga telah membentuk kader yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari LSM, mantan ODHA, dan beberapa petugas dari KPA untuk menjadi ujung tombak dalam penanganan penderita sehingga mau untuk memeriksakan kesehatannya. [ito]
Sumber: http://www.inilahkoran.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !