Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi mengakui layanan
kebersihan terhadap masyarakat masih belum maksimal. Setiap hari
pengelolaan sampah baru bisa dilaksanakan sekitar 67 persen. Kurangnya tenaga kebersihan masih menjadi salah satu faktor utama.
Demikian dipaparkan Kepala Bidang Kebersihan DKP, Nana Sukmana di perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Senin (2/12). Menurutnya, sekarang ini DKP baru memiliki 157 orang tenaga kebersihan yang bertugas sebagai penyapu, sopir, dan kernet truk/motor sampah.
"Sementara idealnya untuk 3 kecamatan di Kota Cimahi, kita harusnya memiliki 300 tenaga kebersihan. Karena itu, bisa dibilang kita masih memerlukan setengah dari tenaga kebersihan untuk lebih memaksimalkan pengelolaan sampah," jelasnya.
Minimnya tenaga kebersihan ini karena anggaran yang disiapkan hanya Rp 4 miliar/tahun. Untuk menambah personel di angka ideal, dibutuhkan dana Rp 8 miliar per tahun. Tetapi pihaknya memaklumi, karena APBD Kota Cimahi tergolong kecil dibanding daerah lainnya.
Kendati demikian, ia berharap penambahan tenaga kebersihan yang kini dilakukan secara bertahap terus berjalan. "Tahun ini kita mengajukan penambahan dan yang disetujui baru 17 orang. Mereka mulai beroperasi awal tahun 2014. Saya harap akan ada penambahan lagi hingga mencapai angka ideal," katanya.
Terlebih, lanjutnya, di musim hujan volume sampah basah naik hingga 5 persen akibat meluapnya sampah dari sungai dan drainase. Begitu juga untuk tonase sampah, naik 10 persen. Karena itulah, di musim hujan pengelolaan sampah dituntut lebih maksimal.
"Untungnya kami masih bisa mengandalkan tenaga kebersihan yang ada, walaupun memang masih belum seperti yang diharapkan," tuturnya.
Disiplin
Ditambahkan, DKP mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan seperti ke sungai, drainase, jalan atau selokan. Selain menghambat arus air, juga dapat menjadi penyebab banjir.
"Untuk membantu pengelolaan sampah secara maksimal, warga bisa memulainya dengan berdisiplin memilah sampah rumah tangga. Dengan demikian akan sedikit membantu pengelolaan karena pemkot masih kekurangan tenaga kebersihan. Banyak dampak positifnya jika warga sama-sama ikut menanggulangi permasalahan sampah," tandasnya.
Demikian dipaparkan Kepala Bidang Kebersihan DKP, Nana Sukmana di perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Senin (2/12). Menurutnya, sekarang ini DKP baru memiliki 157 orang tenaga kebersihan yang bertugas sebagai penyapu, sopir, dan kernet truk/motor sampah.
"Sementara idealnya untuk 3 kecamatan di Kota Cimahi, kita harusnya memiliki 300 tenaga kebersihan. Karena itu, bisa dibilang kita masih memerlukan setengah dari tenaga kebersihan untuk lebih memaksimalkan pengelolaan sampah," jelasnya.
Minimnya tenaga kebersihan ini karena anggaran yang disiapkan hanya Rp 4 miliar/tahun. Untuk menambah personel di angka ideal, dibutuhkan dana Rp 8 miliar per tahun. Tetapi pihaknya memaklumi, karena APBD Kota Cimahi tergolong kecil dibanding daerah lainnya.
Kendati demikian, ia berharap penambahan tenaga kebersihan yang kini dilakukan secara bertahap terus berjalan. "Tahun ini kita mengajukan penambahan dan yang disetujui baru 17 orang. Mereka mulai beroperasi awal tahun 2014. Saya harap akan ada penambahan lagi hingga mencapai angka ideal," katanya.
Terlebih, lanjutnya, di musim hujan volume sampah basah naik hingga 5 persen akibat meluapnya sampah dari sungai dan drainase. Begitu juga untuk tonase sampah, naik 10 persen. Karena itulah, di musim hujan pengelolaan sampah dituntut lebih maksimal.
"Untungnya kami masih bisa mengandalkan tenaga kebersihan yang ada, walaupun memang masih belum seperti yang diharapkan," tuturnya.
Disiplin
Ditambahkan, DKP mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan seperti ke sungai, drainase, jalan atau selokan. Selain menghambat arus air, juga dapat menjadi penyebab banjir.
"Untuk membantu pengelolaan sampah secara maksimal, warga bisa memulainya dengan berdisiplin memilah sampah rumah tangga. Dengan demikian akan sedikit membantu pengelolaan karena pemkot masih kekurangan tenaga kebersihan. Banyak dampak positifnya jika warga sama-sama ikut menanggulangi permasalahan sampah," tandasnya.
Sumber: http://www.klik-galamedia.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !