Dewan Pengupahan Kota Cimahi memutuskan Upah Minimum Kota
(UMK) Cimahi sebesar Rp1,4 juta. Hanya saja, keputusan tersebut tidak
diterima para buruh.
Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN)
Kota Cimahi, Dadan Sudiana mengatakan, sebenarnya kewenangan penetapan
UMK saat ini berada di tangan wali kota Cimahi. Karena itu, buruh sangat
berharap agar wali kota bisa mengeluarkan keputusan yang memihak buruh. "Penetapan
UMK kini sudah di tangan pemerintah, kami mengharapkan ada dialog
langsung dengan wali kota," ujarnya, di sela-sela aksi Rabu
(13/10/2013).
Koordinator
aksi serikat pekerja dan serikat buruh
se-Kota Cimahi, Asep Djamaludin, mengatakan, alasan buruh kembali
melakukan aksi unjuk rasa karena tidak puas atas ketetapan pemerintah
dan dewan buruh yang hanya menetapkan UMK sebesar Rp1,4 juta. Angka UMK
itu 90,5 persen dari angka kebutuhan hidup layak (KHL). Sementara buruh,
seperti tuntutan semula meminta UMK Rp2,7 Juta. "Jelas buruh tidak
menerima keputusan yang disampaikan karena angka UMK sangat jauh dari
harapan," tegas Asep.
Rapat
pleno penetapan UMK dua hari lalu tersandung deadlock karena Rp 1,42
juta yang diajukan pengusaha jauh dari harapan buruh. "Kami harus
melanjutkan aksi sampai tuntutannya dipenuhi," ujarnya.
Pihaknya
menginginkan pihak Pemkot memberikan angka pasti, berapa UMK yang akan
ditetapkan. Namun yang perlu diingat, katanya, penetapan UMK juga harus
mendengarkan aspirasi buruh. "Kami ingin pemerintah menentukan sikap
dengan membantu yang miskin," ujarnya.
Massa yang sudah berkumpul
cukup lama itu kemudian sedikit terobati dengan hadirnya
Kadisnakertransos Kota Cimahi, Beni Bahtiar. Perwakilan buruh pun
melakukan pertemuan sekitar 1 jam dengan Kadis. Beni Bahtiar
menjelaskan, dirinya tidak memiliki kewenangan untuk menentukan UMK.
"Saya tidak punya kewenangan untuk menentukan UMK karena kewenangannya
sudah berada di tangan wali kota," ujarnya.
Sementara itu, anggota
DPRD Kota Cimahi, Ike Hikmawati mengatakan, pihaknya mendukung buruh
yang menuntut UMK Rp2,7 juta. Buktinya, pihaknya telah mengeluarkan
surat yang ditujukan kepada wali kota sebagai bentuk dukungan atas
aspirasi buruh.
"Termasuk pada Senin (11/11) kemarin, komisi kami
sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan Disnakertransos terkait
penetapan UMK 2014 yang selanjutnya mengeluarkan resume dan kemudian
menyampaikannya kepada dewan pengupahan," katanya. [hus]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !