November 2013 - Info Cimahi
Headlines News :

100 Industri Kecil Mikro di Cimahi Dapat Wawasan HAKI

Written By Cimahi City on 2013/11/30 | 15.00



Sekitar 100 industri kecil mikro (IKM) diberikan wawasan mengenai hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dari Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan, dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi. Kegiatan tersebut sebagai upaya mendorong pengembangan ekonomi kreatif dan upaya antisipasi adanya pemalsuan hak cipta, khususnya di bidang usaha IKM.

"Kegiatan ini sebagai tindak lanjut kegiatan sebelumnya dalam rangka pembinaan IKM. Selain mendorong pengembangan IKM, juga sebagai upaya untuk memfasilitasi IKM untuk mendapatkan sertifikasi HAKI," ungkap Kadiskopindagtan, Hezen Rachmadi saat membuka kegiatan yang berlangsung di Pusat Kegiatan Pendidikan (LEC) Kota Cimahi, Jln. Permana Citeureup, Kamis (28/11).

Dikatakan Huzen, sekitar 100 peserta yang hadir mewakili sejumlah kluster ekonomi. Yaitu kluster makanan dan minuman (mamin), usaha kerajinan, tekstil dan produk tekstil (TPT), serta kluster telematika seperti usaha bidang animasi.

"IKM yang telah memiliki sertifikasi HAKI di Kota Cimahi jumlahnya baru sedikit, seperti usaha batik, kerajinan tas, dan beberapa produk makanan olahan," katanya.

Ditambahkan, sertifikasi HAKI penting dalam rangka menunjang pengembangan ekonomi kreatif sejalan dengan visi Cimahi sebagai kota cyber (cyber city) yang mengemban usaha kreatif. Selain itu, sertifikasi HAKI juga sebagai antisipasi agar usaha kreatif yang dikembangkan IKM aman dari pemalsuan merek atau hak cipta.

"Kita sering mendengar informasi adanya merek dagang atau produk tertentu yang berurusan dengan hukum. Kalau sudah tersertifikasi, itu akan aman ketika orang mengklaimnya," papar Huzen.

Dijelaskan Huzen, masih banyak IKM yang belum paham bagaimana mengurus sertifikat HAKI. Karena itu pihaknya siap memfasilitasi pengajuan sertifikasi HAKI secara kolektif, yaitu diajukan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan HAM RI. Namun jika ingin mengurus sendiri atau melalui konsultan, bisa saja dilakukan.

Terkait biaya penerbitan sertifikat HAKI membenderol Rp 1,5 juta yang berlaku untuk 10 tahun, katanya, sebaiknya IKM melihat biaya itu sebagai investasi, bukan sebagai cost (beban biaya). "Karena Rp 1,5 juta untuk masa berlaku 10 tahun, berarti hanya Rp 150.000/tahun. Apalagi kalau sudah memiliki sertifikasi merek misalnya, tidak akan ada IKM lain yang meniru, termasuk ketika menciptakan produk baru," bebernya.

Seleksi

Memasuki tahun anggaran 2014, Pemkot Cimahi akan melakukan seleksi bagi IKM yang punya potensi untuk berkembang dan membawa nama baik untuk difasilitasi dalam sertifikasi HAKI dengan biaya ditanggung pemkot. Mengenai jumlahnya, sesuai kebutuhan.

Sedangkan Kusmana dari Klinik Konsultasi HAKI Disperindag Jabar, lebih banyak memaparkan teknis dan aturan seputar HAKI.


Sumber: http://www.klik-galamedia.com

Khawatirkan Mencemari Lingkungan, Warga Cibabat Pertanyakan Septic Tank Komunal



Program Pemkot Cimahi tahun 2013 berupa pembangunan sistem pengolahan limbah domestik dengan septic tank komunal yang berlokasi di RT 01/21 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi dipertanyakan sejumlah warga.

Ketua RT 01 Kelurahan Cibabat Kec.Cimahi utara, Endang Rohana mengatakan, dari informasi yang didapatnya, ada sebanyak 400 hingga 600 rumah yang belum memiliki septic tank di 3 RW keluarahan tersebut. Rencanannya, ditempat itu akan diakomodir membangun septic tank.

"Memang cukup banyak rumah yang bakal diakomodir. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi kembali," katanya, saat ditemui wartawan, Kamis (28/11/2013).

Dia menyebutkan, ukuran septic tank komunal dengan luas 7X22 meter dengan kedalaman 1,8 meter akan dibangun di bekas bangunan sekolah. Namun dengan luasnya lokasi dan berdekatan dengan tempat umum dikhawatirkan mencemari lingkungan.

"Memang lokasi tanahnya milik pemerintah. Namun, jika berdekatan dengan warga, bakal terkena juga pada lingkungan sekitar," paparnya.

Tokoh warga lainnya, Anang Kusdanar mengungkapkan sebagian besar warganya mempertanyakan pembangunan tersebut. Harusnya pemerintah memberikan penjelasan kembali kepada masyarakat," kata ketua RW 21 Kelurahan Cibabat, kepada wartawan, Kamis (28/11).

Dia menjelaskan kondisi warga masyarakatnya kebanyakan heran dengan program tersebut, terutama sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum maksimal. "Pembangunan septic tank komunal tersebut minim sosialisasi," katanya.

Sosialisasi kepada warga katanya sangat perlu, mengingat masih banyak yang tidak mengetahui manfaatnya. "Yang ada justru ada isu tentang kekurangannya. Sejauh ini masyarakat belum memahami manfaat dibangunnya septic tank tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi, Budi Raharja membenarkan perihal adanya keluhan warga tersebut. Sebagian warga kata dia ada yang menolak atau keberatan pembangunan septic tank itu.

Protes yang cukup keras terutama datang dari warga yang rumahnya dekat dengan lokasi pembangunan. "Kalau yang menolak memang ada. Terutama bagi warga yang rumahnya dekat dengan lokasi pembangunan," katanya kepada wartawan, Kamis (28/11).

Namun dia membantah kurangnya sosialisasi pada warga masyarakat, tentang keamanan dan manfaat pembangunan tersebut. Kata Budi, pihaknya sudah maksimal melakukan sosialisasi, bahkan sejak jauh-jauh hari.

"Sebelumnya kita sudah memberikan sosialisasi dan penjelasan kepada masyarakat sekitar sudah dari dulu," tegasnya.

Dia menjelaskan, program pemerintah tersebut, menelan anggaran sekitar Rp 2,3 miliar dengan mendapatkan sumbangan dari Australia sebesar Rp 20 miliar. Sisa dana, sambung Budi, akan digunakan pembangunan septic tank komunal di wilayah lain pada tahun 2014 mendatang.

Pembuatan septic tank itu selama 2 bulan. Pembangunannya dilakukan sejak Oktober 2013 kemarin, dan, pada akhir tahun ini ditergetkan bisa selesai.

"Kita mulai dari bulan Oktober dan ditargetkan bisa rampung pada bulan Desember mendatang dengan memasang 600 sambungan paralon," katanya,

Lantas bagaimana jika warga masyarakat tetap melakukan protes dan menghambat target pembangunan? Budi menyatakan pihaknya akan tetap membangun, namun di lokasi lain yang diterima oleh warga.

"Kalau memang ada penolakan keras, paling solusi terakhir kita akan bangun septic tank komunal di area lokasi Kecamatan Cimahi Utara atau Kelurahan Cibabat. Dua lokasi tersebut yang menjadi solusinya," tandasnya. [ito]

Sumber: http://www.inilahkoran.com

Bandung Bakal Punya Bus Wisata Gratis dan Unik



Pada akhir Desember ini, Kota Bandung bakal punya bus wisata yang dioperasikan secara gratis. Selain itu, bus tersebut memiliki karesori unik dan bertingkat, dengan bagian atas terbuka.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung Herry M Djauhari mengatakan, sudah ada dua perusahaan yang akan memberikan bus wisata tersebut yakni PT Telkom dan Bank bjb. Namun jumlah tersebut masih kurang karena idealnya Kota Bandung memiliki 6 bus wisata.

"Busnya double deck atau tingkat. Bagian atas terbuka, memang akan kepanasan kalau kemarau. Makanya akan dibikin penutup semacam tenda biar agak teduh," ujar Herry di Plaza Balai Kota Jalan Wastukancana Kota Bandung, Kamis (28/11/2013).

Herry menuturkan, bus tersebut berukuran besar dengan daya tampung mencapai 30 orang. Nantinya penumpang yang menjadi prioritas adalah turis asing dan turis domestik dari luar Kota Bandung.

"Kita prioritaskan dulu turis. Nanti orang Bandungnya bisa gratis asal datang ke BP2KB (Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung). Tiket gratis," tuturnya.

Herry menyatakan, semestinya Kota Bandung minimal memiliki 6 bus wisata untuk melayani wisatawan. Saat ini pihaknya sedang membicarakan soal destinasi wisata bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan BP2KB, termasuk terminal dan titik keberangkatan.

"Direncanakan salah satu titik wisatanya Cikapundung Timur yang sekarang biasa dipakai pusat jual beli koran. Pengelolaannya oleh BP2KB selama satu tahun," jelas dia. [hus]

Sumber: http://www.inilahkoran.com

Polres Cimahi Akan Lakukan Tilang Selama 14 Hari


Bagi warga yang berkendaraan harus ekstra hati-hati jika melewati kawasan hukum Polres Cimahi. Terutama kelengkapan kendaraan perlu dicek dan surat-surat identitasnya jangan sampai tertinggal. Pasalnya mulai Kamis (28/11) hingga 11 Desember 2013, jajaran Satlantas Polres Cimahi menggelar operasi Zebra Lodaya 2013.

Menurut Kapolres Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan SIk MHum, operasi tersebut merupakan upaya meningkatkan penegakan hukum dan meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas di wilayah hukum Polres Cimahi. Selain itu operasi tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang diinstruksikan langsung oleh Kapolri.

"Jadi yang tadinya anggota itu hanya menegur dan memperingatkan pengendara saat terjadi pelanggaran lalu lintas, sekarang anggota akan langsung menilang. Karena semua anggota sekarang dibekali blanko tilang saat bertugas di jalan. Harapannya tentu dengan semakin menurunnya angka pelanggaran, akan mengurangi juga angka kecelakaan lalu lintas," kata Erwin kepada wartawan seusai apel Gelar Operasi Zebra Lodaya 2013 di Mapolres Cimahi, Kamis (28/11).

Dalam meningkatkan penanganan polantas dari persuasif menjadi represif itu, lanjut Kapolres, sesuai amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs Sutarman, sasaran operasi peningkatan kedisiplinan berlalu lintas itu ditujukan kepada semua pengendara kendaraan bermotor, mulai dari kelengkapan surat-surat hingga kelayakan jalan kendaraan dan batas muatan kendaraan.

"Dalam operasi ini kami menerjunkan 250 personel dan patroli," katanya. Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Bonifacius Surano SH Msi menambahkan pihaknya sudah menyiapkan personelnya untuk disebar di beberapa titik yang dinilai rawan tindakan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Operasi tersebut,katanya, akan disesuaikan dengan kondisi dan situasi. Bila di satu titik terjadi kepadatan kendaraan dan marak berbagai pelanggaran maka petugas akan bergeser ke tempat tersebut, begitu pula seterusnya.

"Contohnya, bila di Cimindi ada kepadatan maka petugas akan banyak berada di lokasi tersebut, maka dengan begitu pelanggaran maupun kecelakaan dapat kita tanggulangi," ujarnya.

sumber: http://jabar.tribunnews.com/

Kera Ekor Panjang di Curug Cimahi Bertambah


Kera merupakan salah satu daya tarik pariwisata di lokasi wisata air terjun Curug Cimahi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Sejak dibuka untuk umum oleh Perhutani pada tahun 1992, di lokasi tersebut hidup ratusan kera jenis Makaka atau kera ekor panjang.

Pada tahun 2002 silam, wahana wisata Curug Cimahi sempat ditutup hingga tahun 2010 karena mengalami perbaikan fasilitas pascalongsor yang terjadi di tempat tersebut. Namun, para kera tetap setia tinggal di hutan Curug Cimahi.

Pengelola Curug Cimahi dan Kepala Resor Pemangku Hutan (KRPH) Cisarua, Eem Sulaeman mengatakan, pada saat Curug Cimahi kembali dibuka untuk umum di tahun 2010 lalu, tercatat sebanyak 180 ekor kera ekor panjang tinggal di hutan sekitar lokasi itu. Namun, ketika diperiksa kembali beberapa bulan ke belakang, jumlah populasi kera ekor panjang semakin bertambah.

"Tahun lalu kita hitung ada sekitar 220 ekor kera, tapi sekarang jumlahnya ada 235 kera," kata Eem di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (28/11/2013).

Lebih lanjut Eem menambahkan, bertambahnya jumlah kera tersebut membuat jumlah kelompok kera ikut bertambah. Pada saat jumlah kera masih 220 ekor, kata Eem, mereka terbagi ke dalam dua kelompok. "Ada kelompok kecil baru, jumlahnya sekitar 35 ekor. Mereka adalah kera-kera yang tersisih dari dua kelompok besar," jelas Eem.

Eem menjelaskan, dua kelompok besar kera sebelumnya diberi nama kelompok Cadok dan kelompok Utung. "Nah, yang baru ini belum ada nama," katanya.

Kehadiran kera di Curug Cimahi memang memberikan dampak positif untuk wisata Curug Cimahi. Pasalnya, kera-kera tersebut terbilang jinak dan tidak pernah mengambil barang-barang milik pengunjung seperti di tempat lain. Di sisi lain, kehadiran kera-kera di Curug Cimahi juga memberikan berkah untuk para petani sayur di sekitar lokasi wisata.

Eem menceritakan, pada saat Wisata Curug Cimahi ditutup untuk umum pada saat perbaikan, gerombolan kera menyerbu dan merusak perkebunan milik warga. "Kalau di sini pengunjung dan petugas rutin memberi makan. Jadi tidak akan mengganggu ke petani. Mereka (petani, red) malah sangat bersyukur. Sebelum dibuka, (kera) memang merusak ke kebun pertanian," pungkasnya. 

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2013/11/28/1951295/Kera.Ekor.Panjang.di.Curug.Cimahi.Bertambah.

Pria dan Selingkuhan Istrinya Berkelahi di Pengadilan

Written By Cimahi City on 2013/11/29 | 21.00



Kamis (28/11/2013) pagi suasana di Pengadilan Negeri Bandung mendadak gaduh dan cukup mengagetkan para pengunjung yang sedang duduk di depan ruang wartawan dan ruang tunggu jaksa. Polisi yang sebelumnya konsentrasi menjaga aksi demonstrasi buruh tani Indramayu di depan PN Bandung pun sebagian bergegas ke lokasi tersebut.

Saat itu, seorang pria tinggi tegap tengah ditenangkan aparat kepolisian. Dia rupanya berkelahi dengan pria lainnya yang sedang berdiri di depannya.

Saat itu terlihat sang pria masih emosi. "Sudah pak. Selesaikan saja dalam sidang," ujar polisi menenangkan.
Pria berinisial Hg itu menuturkan jika ia terpancing oleh ucapan lelaki yang ia laporkan karena telah berselingkuh dengan istrinya. 

"Dia malah bilang sama saya, 'kok ga pakai rok'. Apa maksudnya? Dia nantang," ujarnya dengan emosi. Sementara pria yang menjadi lawan HG diamankan di ruang tunggu jaksa. Pengunjung lainnya hanya bisa melihat kejadian tersebut. Namun setelah ditenangkan polisi, kondisi di gedung pengadilan pun berangsur pulih.

Sementara sidang perselingkuhan tersebut digelar secara tertutup di ruang sidang VI PN Bandung. Yang menjadi terdakwa, istri HG, Ny Yl dan pria selingkuhannya berinisial Sat. Keduanya terancam hukuman pidana maksimal 9 bulan penjara.

Sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Parulian hari ini yaitu pembacaan surat dakwaan. "Kedua terdakwa dijerat dengan pasal yang sama. Pasal 284 tentang hubungan di luar pernikahan (perzinahan)," ujar JPU Ami saat ditemui usai sidang.

Namun, yang berbeda adalah ayatnya. Istri Hg dijerat dengan Pasal 284 ayat 1 sementara selingkuhannya dijerat dengan Pasal 284 ayat 2. Ancaman hukuman untuk keduanya sama yaitu maksimal 9 bulan penjara. "Karena ancamannya hanya 9 bulan, kedua terdakwa tidak ditahan," ucapnya. (A-113/A-88)***


Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com

PT KAI Keluarkan Perintah Pengosongan lahan di Jln. RS. Dustira, Pedagang Siap Melawan

ilustrasi
Persatuan Pengusaha dan Pedagang Tradisional (PPPT)-UKM di Jln. Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi, mengajukan permohonan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui PT KAI Daop 2 Bandung agar meninjau kembali surat perintah pengosongan yang dikeluarkan pihak PT KAI. Jika PT KAI tetap melaksanakan surat perintah pengosongan per 1 Desember 2013, para pedagang siap melawan tindakan yang dinilai sewenang-wenang dan melawan hukum tersebut. Apalagi PPPT-UKM menengarai di balik perintah pengosongan lahan di kawasan tersebut, pada dasarnya dalam rangka keuntungan bisnis semata.

Demikian diungkapkan Ketua PPPT-UKM Cimahi, Sugiarto kepada wartawan di Sekretariat Paguyuban Dharmajati Ksatria-Purnawirasan Korps Pusdik Bekang, Jln. Gatot Subroto Cimahi, Kamis (28/11).

"Menyikapi surat Manajer Pengusahaan Aset Daop 2 Bandung Nomor 1220/PNA/XI/ D.11-2013 tanggal 1 November 2013 perihal perintah pengosongan lahan, kami sudah mengajukan surat secara baik-baik agar surat itu ditinjau kembali. Tapi jika itu tetap dipaksakan, berarti PT KAI cenderung arogan dan lebih membela kepentingan investor besar ketimbang rakyat kecil, yaitu para pedagang yang ada di sekitar Jln. Dustira," paparnya.

Pihaknya menempati lahan tersebut tidak gratis, tapi menyewa kepada PT KAI. Hal itu ada dasarnya, yaitu surat perjanjian. Kalaupun ada pedagang kecil yang menunggak bayar sewa, pihaknya siap menyelesaikan. Bahkan pihaknya bisa bersikap tegas untuk mengeluarkan pedagang tersebut jika memang membandel tidak bayar sewa. Tapi faktanya tidak demikian. Karena itu, surat perintah pengosongan tersebuit dinilainya tindakan melawan hukum dan sewenang-wenang. "Kalau itu yang terjadi, kami siap melawan. Tapi, tentu dengan cara kami yang tidak anarkis," tandasnya.

Menurut Sugiarto, dugaan kehadiran investor di lahan milik PT KAI tersebut bukan tanpa alasan. Tahun 2004, muncul wacana di lahan tersebut akan dibangun mal, namun pedagang menolak. Tahun 2006, muncul lagi wacana yang sama, tapi ditolak lagi sehingga gagal juga.

Arogan

Diungkapkan Sugiarto, di pihak lain muncul kesan arogan dan tebang pilih dalam hal tuntutan pengosongan lahan tersebut. Karena ada bangunan-bangunan yang sangat dekat dengan rel kereta api, tapi tidak tersentuh. Misalnya tower telepon seluler. Sedangkan lahan yang dimanfaatkan pedagang, berada di sebelah selatan yang posisinya sangat jauh dari rel.

Terkait surat perjanjian sewa dengan PT KAI, pada pasal 6 Pengakhiran Sewa ayat (1) disebutkan, pihak pertama (PT KAI) berhak mengakhiri perjanjian sewa secara sepihak apabila penyewa tidak mampu memenuhi kewajiban.

Sumber: http://www.klik-galamedia.com

TRAYEK & RUTE ANGKOT DI CIMAHI

ilustrasi

Cimahi - St. Hall (Via Tagog)

Rute: Terminal Pasar Antri - Gatot Subroto - Tagog - Cibabat - Cimaindi - Cibeureum - Rajawali - Ciroyom - Pajajaran - Cicendo - Stasiun Bandung



Cimahi - St. Hall (Via Pasar Atas)

Rute: Terminal Pasar Antri - Pojok - Sangkuriang - Citeureup - Pasar Atas - Tagog - Cibabat - Cimindi - Cibeureum - Rajawali - Ciroyom - Pajajaran - Cicendo - Stasiun Bandung


Cimahi - Leuwipanjang (Via Pasar Atas)

Rute: Terminal Pasar Antri - Pojok - Sangkuriang - Citeureup - Pasar Atas - Tagog - Cibabat - Cimindi - Cibeureum - Rajawali - Soekarno-Hatta - Pasar Caringin - Perempatan Kopo - Leuwipanjang


Cimahi - Leuwipanjang (Via Tagog)

Rute: Terminal Pasar Antri - gatot Subroto - Tagog - Cibabat - Cimindi - Cibeureum - Rajawali - Soekarno-Hatta - Pasar Caringin - Perempatan Kopo - Leuwipanjang


Cimahi - Cibeber (Warna Kuning)

Rute: Terminal Pasar Antri - Cimahi Mall - Pojok - Gang Asem - Jl. Jend Amir Machmud (tagog) - Gatot Subroto - Baros - Leuwigajah - Cibeber


Cimahi - Cimindi (Warna Biru Tua)

Rute: Terminal Pasar Antri - cimahi Mall - Pojok - Gang Asem - Jl. jend Amir machmud (Tagog) - gatot Subroto - Baros - Leuwigajah - Cimindi


Cimahi - Cisarua (Warna Kuning)

Rute: Terminal Pasar Atas - Kolonel Masturi - Jambudipa - SPN Cisarua - Curug Cimahi (Cisarua)


Cimahi - Padalarang (Warna Oranye)

Rute: Terminal Pasar Antri - Cimahi Mall - Pojok - Jl. Jend Amir Machmud (Cisangkan) - Padasuka - Gadobangkong - Cimareme - Pasar Padalarang - Stasiun Padalarang


Cimahi - Parongpong (Warna Ungu)

Rute: Terminal Pasar Antri - Gatot Subroto - Tagog - Cihanjuang - Cibaligo - Parongpong


Cimahi - Cibeber Via Contong (Warna Oranye)

Rute: Terminal Pasar Antri - Stasiun Cimahi - Dustira - Contong - lap. Tembak - Unjani - Ciseupan (Cibeber)


Cimindi - Marga Asih Via Kebon Kopi (Warna Biru Muda)

Rute: Terminal Pasar Cimindi - Jalan Industri - Pharmindo - Komplek Marga Asih


Cimahi - Soreang (Warna Hijau)

Rute: Terminal Pasar Antri - Stasiun Cimahi - Baros - Leuwigajah - Nanjung - Lagadar - Margaasih - cipatik - Soreang



Cimindi - Soreang (Warna Hijau)

Rute: Terminal Cimindi - Leuwigajah - Nanjung - Lagadar - Margaasih - cipatik - Soreang


Pasar Atas - Cilame (Warna Biru)

Rute: Terminal Pasar Atas - Kolonel Masturi - Puri Cipageran - Tani Mulya - Permata - Cilame


Pasar Atas - Cidahu (Warna Kuning)

Rute: Terminal Pasar Atas - Kolonel Masturi - Perempatan Citeureup - Cidahu


Cimahi - Ledeng (Warna Hijau)

Rute: Terminal Pasar Antri - Gatot Subroto - Tagog - Cihanjuang - Sukawargi - Ciwaruga - Gegerkalong - Ledeng


Cimindi - Cihapit (Warna Kuning)

Rute: Terminal Pasar Cimindi - Leuwigajah - Kerkhof - Cihapit - Cangkorah


Cimahi - Batujajar (Warna Hijau)

Rute: Terminal Pasar Antri - Cimahi Mall - Pojok - Padasuka - Gadobangkong - Cimareme - Ciampel - Cangkorah - Batujajar


(Data diambil dari berbagai sumber)








Cilok Bengawan, Tawarkan Berbagai Rasa Cilok

Cilok Bengawan
Mendengar nama Cilok, bagi sebagian orang pasti sudah tak asing lagi di telinga, sebuah jajanan yang sering kita jumpai di sekitar kita terutama jajanan sewaktu kecil. Menikmati jajanan ini seolah-olah akan mengingatkan kita kembali ke masa-masa lalu.

Cilok (singkatan dari Aci dicolok) adalah sebuah makanan rakyat khas Jawa Barat yang berasal dari Indonesia yang terbuat dati tepung Kanji (aci dalam bahasa sunda) yang kenyal dengan di tambahkan bumbu pelengkap seperti bumbu kacang dan kecap.

Salah satu Cilok yang banyak disukai ialah Cilok Bengawan, pusatnya berlokasi di Jalan Merkuri Selatan No. 3 Bandung, saat ini cilok bengawan telah mengembangkan usahanya dengan membuka beberapa cabang, salah satu outletnya telah di buka di Jalan Asem Timur No. 2 Cimahi. Untuk mencapai lokasinya  bisa melalui jalan lurah, tinggal belok ke arah jalan gandawijaya melalui jalan asem timur dan apabila melalui jalan gandawijaya anda tinggal belok kanan ke arah jalan asem timur.

Berbagai varian rasa pun ditawarkan oleh cilok bengawan, diantaranya cilok telur, daging sapi, abon, sosis, bakso, kornet, dan lain-lain. Anda akan dimanjakan oleh cita rasa-nya yang lezat di lidah dan tentu saja bergizi. Haraga yang ditawarkan pun sangat terjangkau bagi semua orang, antara Rp. 500 - Rp 1000 perbiji-nya sesuai rasa yang anda inginkan.

Selain dijual eceran, cilok bengawan dapat anda pesan untuk keperluan berbagai acara seperti ulang tahun, pesta, reuni, dll. Kuliner ringan yang cocok untuk menemani saat-saat santai sambil ngobrol dengan kawan anda.

Nah, biar enggak penasaran datang aja langsung ke outlet Cilok Bengawan sekarang juga, dijamin  anda akan ketagihan.

Follow juga @CilokBengawan




Dishub Kota Cimahi Kekurangan Personel

ilustrasi
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi menginginkan tahun 2014 diberikan tambahan personel. Pasalnya, personel yang ada di lingkungannya saat ini masih kurang sehingga berdampak terhadap pengamanan lalu lintas dalam mengurai kemacetan.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi, Kosasih mengakui bahwa pihaknya kekurangan personel dalam mengatur lalu lintas. Saat ini, kata Kosasih, jumlah personel secara keseluruhan mencapai 30 personel. Padahal idealnya Dishub Kota Cimahi minimal memiliki 50 personel. "Anggota kami jelas masih sangat kurang, apalagi melihat kondisi sekarang tingkat kemacetan lalu lintas semakin tinggi," kata Kosasih kepada wartawan di perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Rabu (27/11).

Selain masalah kemacetan, tambah Kosasih, masalah lainnya yakni kejadian yang tak terduga seperti aksi buruh yang terjadi selama empat hari pada pekan kemarin, cukup membuat kewalahan anggotanya dalam mengatur arus lalu lintas.

"Seperti ketika lagi ramai aksi buruh, personel kepolisian bertugas mengamankan di sekitar pabrik dan lokasi Pemkot Cimahi. Kita juga menempatkan 6 hingga 8 orang di kawasan Pemkot Cimahi, tepatnya di Pertigaan Cihanjuang dan Pemkot Cimahi. Tentu minim dengan hanya 8 personel saja yang berjaga," ungkapnya.

Mengingat masalah itu, Kosasih berharap agar ke depan kurangnya jumlah personel menjadi pertimbangan pejabat berkompeten. Pihaknya berharap ada penambahan personel, agar dalam menjalankan tugasnya tidak sampai kewalahan.

"Memang pada tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) kategori II yang digelar pada 3 November 2013, personel Dishub yang statusnya honorer mengikuti tes tersebut. Tapi 'kan tetap saja tidak menambah jumlah personel. Hanya mengubah status dari honorer menjadi PNS," tandasnya.

Pasang CCTV

Untuk menyiasati kurangnya jumlah personel, dalam sepekan terakhir Dishub Kota Cimahi mulai menerapkan sistem pemantauan digital dalam mengatasi masalah kemacetan. Sebanyak 7 unit closed circuit television (CCTV) dipasang di sejumlah titik rawan macet.

Menurut Kosasih, pihaknya mulai mengoperasikan CCTV yang telah ditempatkan di tujuh titik krusial kemacetan, dan hasilnya cukup memuaskan. Karena sejauh ini alat tersebut sangat membantu memantau kondisi lalu lintas di wilayahnya.


Sumber: http://www.klik-galamedia.com/

Polres Cimahi Gelar Operasi Zebra 2013


Menjelang natal dan tahun baru, jajaran Polres Cimahi melakukan operasi khusus bagi pelanggaran lalu lintas. Razia khusus bersandikan 'Operasi Zebra' yang mulai digelar pada Kamis (28/11/2013) ini akan berakhir hingga 15 hari mendatang.

Kapolres Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan mengatakan, dengan operasi ini, pihaknya siap melakukan penindakan mulai dari prefentif sampai tindakan represif.

"Pola penindakannya lebih mengedepankan penegakan hukum. Di samping itu juga penindakan preemtif dan preventif," ujar Erwin di Mapolres Cimahi, Kamis (28/11/2013).

Dia mengatakan, sasaran operasi tersebut yakni pelanggaran seperti penggunaan kendaraan yang tak sesuai peruntukannya, pengendara di bawah umur, penggunaan sirine kendaraan, dll. Pasalnya, kata dia, kecelakaan lalu lintas biasanya bermula dari pelanggaran yang dilakukan pengguna kendaraan bermotor.

"Kita terjunkan 250 personel Polantas Polres Cimahi, termasuk jajaran polsek yang ada di wilayah kami," katanya.

Kasat Lantas Polres Cimahi, AKP Bonifacius Surano menambahkan, pihaknya akan menyebar personel di beberapa titik yang dinilai rawan. Operasi tersebut, katanya, akan disesuaikan dengan kondisi dan situasi.

"Contohnya, bila di Cimindi ada kepadatan maka petugas akan banyak berada di lokasi tersebut, maka dengan begitu pelanggaran maupun kecelakaan dapat kita tanggulangi," ujarnya. [hus]


Sumber: http://www.inilahkoran.com

7 Titik Rawan Macet di Cimahi Dipasangi CCTV

Written By Cimahi City on 2013/11/28 | 19.00

ilustrasi
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi mulai menerapkan sistem pemantauan digital dalam mengatasi masalah kemacetan. Sejak seminggu terakhir, tujuh unit closed circuit television (CCTV) dipasang di sejumlah titik rawan kemacetan. Ketujuh titik rawan macet yang dipasangi CCTV adalah Jln. Leuwigajah, Jln. Cibeureum, Jln. Citeureup, sekitar Alun-alun, Jln. Kebon Kopi, Jln. Demang Hardjakusumah, dan Jln. H.M. Mintareja.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi, Kosasih mengatakan, CCTV sangat membantu petugas dalam pemantauan kondisi lalu lintas. "Dengan CCTV, kita dapat melakukan pemantauan secara cepat, karena petugas kami dapat memonitor kondisi lalu lintas di 7 titik rawan macet secara online di kantor. Tak hanya itu, kami juga dapat mengetahui volume kendaraan yang melintas," kata Kosasih kepada "GM", Selasa (26/11).

Dikatakannya, jika terjadi kemacetan arus lalu lintas di satu titik, Dishub langsung menerjunkan petugas ke lokasi untuk mengurai kemacetan. "Nantinya, kita juga akan membentuk tim buser (buru sergap, red) yang akan langsung bergerak ke titik kemacetan. Untuk kepentingan itu, kita telah mengajukan kendaraan buser berupa motor jenis trail sebanyak empat buah," katanya.

Kosasih mengatakan, pemasangan CCTV merupakan peningkatan kinerja Dishub Kota Cimahi dalam mengatasi kemacetan. Dikatakannya, untuk saat ini, Dishub menyiagakan 18 personel untuk mengurai kemacetan yang tertangkap melalui CCTV. "Meskipun demikian, kita tetap berkoordinasi dengan kepolisian," tegasnya.

Sumber: http://www.klik-galamedia.com

Atasi Kemacetan, Pemkot Kaji Usulan Jam Masuk SMP & SMA di Cimahi pukul 6 Pagi


Pemerintah Kota Cimahi menilai usulan pengalihan jam masuk sekolah lebih pagi khususnya untuk tingkat SMP-SMA dan sederajat yang digulirkan Dinas Perhubungan Kota Cimahi, mendapat tanggapan dari Pemkot Cimahi. Atas usulan tersebut, pemkot akan melakukan pengkajian lebih dulu yang melibatkan lintas instansi.

"Perlunya pengkajian dulu, apakah ketentuan tersebut bisa lebih efektif atau tidak dalam menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Cimahi," ungkap Asisten Pemerintahan Kota Cimahi, Tata Wikanta kepada wartawan selepas menghadiri acara di RSUD Cibabat, Jalan Raya Cibabat (Jln. Amir Machmud) Kota Cimahi, Rabu (27/11).

Menurut Tata, harus dihitung pula berapa banyak siswa SMP dan SMA yang mengendarai kendaraan bermotor saat berangkat ke sekolah. Dari jumlah tersebut, lanjutnya, berapa persen bisa mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya, khususnya jalan protokol sehingga bisa mengurangi kemacetan.

Di pihak lain, tambahnya, apakah orangtua atau masyarakat juga sudah siap jika hal itu diberlakukan. Terutama orangtua yang biasa mengantar anaknya ke sekolah, biasanya sudah terprogram waktunya sehingga sudah terpola dengan kebiasaan tersebut. Begitu juga bagi penyelenggaran pendidikan di tingkat SMP-SMA dan sederajat, harus dipastikan kesiapannya. "Ketika digeser waktunya lebih pagi, apa mereka siap? Karena, hal itu ada konsekuensi-konsekuensi lainnya," tandas Tata.

Dikatakan Tata, kemungkinan nanti yang memotori kajian tersebut adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan OlahRaga (Disdikpora) sebagai leading sektor kegiatan pendidikan. Menurutnya, dalam kajian tersebut bisa saja berkembang usulan alternatif lain dalam mengurangi kemacetan. Misalnya dengan dikeluarkan kabijakan agar siswa SMP-SMA dan sederajat, khususnya yang berasal dari Kota Cimahi diwajibkan naik sepeda saat berangkat ke sekolah. Karena dengan bersepeda selain bisa mengurangi kepadatan lalu lintas, juga menyehatkan siswa sendiri. "Namun, itu pun tetap harus melalui kajian secara komprehensif," tandasnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Disdikpora Kota Cimahi, Eddy Djunaedi. Pihaknya setuju jika hal itu diberlakukan. Selain perlu kajian, juga perlu izin prinsip dari wali kota. "Perlunya kajian mendalam, selain terkait faktor teknis, juga harus dikaji apakah setelah diberlakukan ketentuan tersebut tidak mengurangi jam efektif belajar sesuai kurikulum atau tidak. Itu juga penting dikaji," paparnya.

Terkait tingginya volume kendaraan baik roda empat dan dua yang melintasi ruas jalan utama Kota Cimahi, mengakibatkan kemacetan sulit dihindari. Dinas Perhubungan Kota Cimahi menggagas pengaturan jam berangkat dan pulang, khususnya bagi pelajar SMP-SMA dan sederajat di Kota Cimahi.

"Jika siswa khususnya tingkat SMP dan SMA masuk pukul 06.00 WIB dengan berangkat dari rumah pukul 05.30 WIB, dipastikan jalan masih kosong sehingga otomatis akan mengurangi kepadatan lalu lintas. Jika hal itu bisa diterapkan, diharapkan jadi solusi atau setidaknya dapat mengurangi kemacetan di Kota Cimahi," ungkap Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi, Kosasih.

Beraktivitas

Menurutnya, tingginya volume kendaraan terutama sekitar pukul 06.30-07.00 WIB, karena pada saat itu secara serentak masyarakat berangkat untuk melakukan aktivitasnya masing-masing, baik kalangan PNS, swasta maupun pelajar. Jika satu unsur saja yaitu pelajar khususnya tingkat SMP-SMA dan sederajat diubah jam berangkat dan kepulangannya, kepadatan dipastikan berkurang, karena jumlah siswa SMP-SMA cukup banyak, dan sebagian besar menggunakan kendaraan, baik sendiri maupun diantar orangtua atau kerabatnya.

Untuk menghindari hal itu, sambungnya, siswa masuk lebih awal yakni pukul 06.00 WIB sudah berada di sekolah, sementara jam pulang dimajukan menjadi pukul 11.00 WIB.

Sumber: http://www.klik-galamedia.com

Proses Lelang Selalu Molor, Pembangunan Fisik di Cimahi Terhambat


Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi, Robin Sihombing mengkritisi proses lelang yang tertunda hingga bulan September. Menurutnya, sistem perencanaan kerja tersebut menghambat proses pembangunan fisik. Dengan pelaksanaan lelang pada bulan September, otomatis pengerjaannya mepet ke akhir tahun.

"Banyak dampak yang terjadi dari sistem kerja yang kurang bagus. Contohnya, sekarang ini Pemkot terpaksa ngebut pembangunan fisik seperti perbaikan jalan atau drainase akibat molornya waktu lelang. Bahkan waktu yang tersisa kurang dari satu bulan," kata Robin.

Ketika pekerjaan lama belum tuntas, katanya, Pemkot Cimahi dihadapkan pada tugas lainnya, yaitu pembahasan dan pengajuan APBD Perubahan 2013 dan APBD 2014 kepada Gubernur Jawa Barat. Akibatnya, pekerjaan yang belum tergarap, kembali tertunda.

Menurut Robin, lelang merupakan masalah yang tidak pernah selesai setiap tahunnya. Seharusnya, kata Robin, Pemkot Cimahi bercermin pada pengalaman tahun sebelumnya.

"Pelaksanaan lelang APBD 2013 baru dilakukan pada bulan September dan pengerjaan di bulan November. Normalnya pelaksanaan lelang itu di bulan April. Saat ditanya, alasannya selalu klasik, Pemkot ingin hati-hati dan menunggu kepastian kenaika BBM. Padahal dua alasan tersebut sebenarnya tidak perlu dan bukan alasan penting yang masuk akal," terangnya.

Dikatakannya, tertundanya proses lelang membuat pengerjaan pembangunan fisik dilakukan di akhir tahun yang waktunya sangat mepet.

Sudah 96 persen

Menanggapi kritik Robin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cimahi, Ison Suhud mengatakan, pembangunan fisik dari APBD 2013 nyaris rampung, yaitu 96 persen.

"Jika ditambah dengan penggarapan APBD perubahan, sekitar 16 persen lagi. Bahkan untuk pelaksanaan permukiman sudah 86 persen dan jalan pun sudah hampir selesai. Sehingga bagi kami tidak ada hambatan," tutur Ison.

Kalaupun pembangunan mepet pada akhir tahun, ia memastikan seluruh pekerjaan DPU bisa diatasi. "Yang pasti bagi kami di PU sejauh ini tidak ada masalah untuk penggarapan pembangunan fisik di Kota Cimahi. Target akhir Desember semua bisa selesai sesuai jadwal," katanya.


Sumber: http://www.klik-galamedia.com

Laka Lantas Renggut 2 Nyawa, Polres Cimahi Tetapkan Sopir Feroza Jadi Tersangka

ilustrasi
Pengemudi mobil Feroza, Wahyu Irawan yang menabrak tiga sepeda motor dan menyebabkan dua penumpangnya tewas di turunan Alam Sejuk, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (24/11) lalu, akhirnya ditetapkan menjadi tersangka. Saat ini, sang sopir maut tersebut sudah ditahan di Mapolres Cimahi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Berdasarkan pengakuan sopir yang menjalankan kendaraannya dengan lalai serta berdasarkan olah TKP di lokasi, akhirnya kami menetapkan sopir menjadi tersangka," ungkap Kapolres Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan melalui Kanit Laka Iptu Asep Ratman di Mapolres Cimahi, Jln. Amir Machmud, Senin (25/11) malam.

Dikatakan Asep, untuk sementara pihaknya menjerat tersangka dengan pasal 310 jo 311 UU No. 22/2009 tentang Kecelakaan Lalu Lintas yang mengakibatkan korban luka ringan, berat serta meninggal dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara, dan atau denda paling banyak Rp 12 juta. "Pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap para saksi di lapangan," tambahnya.

Keadaan sadar

Disinggung apakah saat mengendarai kendaraannya sopir dalam keadaan sadar dan tidak mengonsumsi narkoba, Asep menegaskan bahwa kondisinya sadar. Ketika dilakukan pemeriksaan setelah terjadi kecelakaan, sopir menjawab pertanyaan polisi dalam kondisi normal. Bahkan menurut pengakuannya, sopir menyatakan bahwa kondisi rem kendaraan yang ia bawa sedikit rusak.

"Pengemudi mengakui bahwa dirinya terus mencoba mengerem dari kejauhan, tapi tidak bisa. Rem baru berfungsi saat mobil sudah mendekati rombongan motor. Karena tidak sempat mengendalikan kendaraannya, akhirnya tabrakan tak bisa dihindarkan," terangnya lagi.

Diberitakan, mobil Feroza nopol D 1278 WL yang dikemudikan Wahyu Irawan (44) masuk jurang dengan kedalaman sekitar 50 meter di turunan Alam Sejuk Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang pada Minggu (24/11) dini hari. Sebelum masuk jurang, mobil tersebut menabrak dua pengendara sepeda motor yang tewas setelah sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kejadian bermula saat mobil Feroza yang melaju dari arah Lembang menuju Cisarua memasuki turunan, tiba-tiba kehilangan kendali karena remnya blong dan akhirnya menabrak motor yang berasal dari arah berlawanan sehingga mengakibatkan dua orang tewas, serta 8 orang mengalami luka-luka.

Dua korban tewas setelah sempat dibawa ke Klinik Sespim Polri. Yaitu Hartono (23) warga Kp. Cijerah Pojok RT 01/RW 05 Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, dan Rani Kartika (20), warga Jalan Rancabali, Kelurahan Gunungbatu, Kecamatan Cimahi Utara.

Sumber: http://www.klik-galamedia.com

Dewan Minta Pemkot Cimahi Percepat Urus Drainase

  
Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi Robin Sihombing meminta Pemkot serius dalam memperbaiki dan merawat drainase. Upaya perbaikan drainase tersebut harus dilaksanakan dengan cepat.

"Jika tidak segera diantisipasi akan berdampak pada kerusakan jalan juga, karena kerap merembet," ujarnya, Jumat (22/11/2013).

Dia menilai sampai saat ini masih banyak daerah tergenang akibat saluran air yang buruk. Oleh karena itu dirinya berharap upaya perbaikan segera dilakukan.

"Komisi III meminta agar perbaikan dapat maksimal sehingga kualitasnya lebih lama. Jangan sampai pembenahan hanya bertahan dalam kurun waktu singkat," bebernya.
Terpisah, Kepala Seksi Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi Indra Heryawan mengatakan, percepatan perbaikan drainase telah dilakukan untuk menghilangkan genangan di sejumlah ruas jalan dan bencana banjir yang kerap melanda.

"Hingga memasuki bulan November ini baru sekitar 30 titik yang telah dilakukan pembenahan. Baik saluran air yang rusak parah, ringan, hingga sedang," ujar Indra saat ditemui di Pemkot Cimahi.

Sesuai pantauannya di lapangan, drainase yang tidak berfungsi ini mayoritas disebabkan oleh adanya pendangkalan dan banyaknya sampah yang menyumbat saluran. Oleh karena itu, pihaknya melakukan perbaikan mulai dari rehabilitasi drainase, pembangunan saluran baru, serta pengerukan.

"Kami targetkan sebelum akhir tahun perbaikan telah tuntas," ucapnya. [ito]


Sumber: http://www.inilahkoran.com

Pemkot Cimahi Baru Cairkan 300 Proposal Dana Hibah


Sebanyak 300 proposal dana hibah dari total 536 proposal yang diajukan masyarakat baru bisa dicairkan oleh Pemerintah Kota Cimahi.

Kabag Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemkot Cimahi, Totong Solehudin mengungkapkan, data tersebut merupakan proposal yang sudah memiliki nota dinas alias sudah masuk pendataan yang tinggal dicairkan.

"Kita baru bisa memproses 300 proposal atau 60 persen yang bisa cair. Sisanya masih dalam proses kelengkapan syarat administrasi," beber Totong kepada wartawan, Rabu (27/11/2013).

Dia mengimbau masyarakat yang mengajukan proposal harus aktif agar bisa melengkapi kekurangan secepat mungkin. "Masih banyak masyarakat yang belum memenuhi syarat yang sudah ditentukan," katanya.

Dia menjelaskan penyebab lambatnya proses administrasi. Pertama, masyarakat banyak yang belum mengisi nama dan alamat jelas. Kedua, nama organisasi atau kelompok yang harus lengkap dan jelas.

"Dan terakhir nomor rekening dari orang yang mengajukan hingga komponen keperluan harus jelas," katanya.

Sementara waktu batas pencairan yang berkejaran dengan akhir tahun anggaran, hanya tinggal satu bulan lagi. Meski begitu, dia optimistis pencairan dana hibah kepada 536 proposal bisa tuntas.

Untuk mempercepat pencairan dana hibah tersebut, pihaknya mengaku telah memberikan pengarahan kepada masyarakat yang mengajukan.

Terpisah, anggota Komisi I DPRD Kota Cimahi Santosa Anto meminta eksekutif harus lebih aktif dan memberikan kemudahan kepada masyarakat yang telah mengajukan dana hibah tersebut.

Menurut dia, perhatian lebih dalam proses pengajuan tersebut harus dikhususkan kepada masyarakat yang belum lolos syarat administrasi. Untuk itu, dia mengusulkan adanya standar operasional prosedur (SOP) yang mudah dipahami.

"Tinggal berikan SOP yang mudah agar proses pencairan dana hibah bisa tuntas," singkatnya. [hus]



Sumber: http://www.inilahkoran.com

Lintas Dishub Kota Cimahi Operasionalkan CCTV

Written By Cimahi City on 2013/11/27 | 20.48


Memantau titik kemacetan lalu lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi mulai mengoperasionalkan perangkat kamera Closed-circuit television (CCTV) di 7 titik kemacetan di Kota Cimai. Informasi kondisi lalu lintas yang terpantau akan disebar melalui media sosial Twitter @lalincimahi secara periodik.

Demikian diungkapkan Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi Odang Rustandi ditemui di ruang pemantauan CCTV, di Kompleks Pemkot Cimahi Jln. Rd. Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, Rabu (27/11/2013).

"Dengan terpantaunya kemacetan, personil Dishub bisa segera bergerak untuk mengatasi kemacetan," katanya.

Ketujuh titik tersebut kebanyakan dipasang di kawasan persimpangan. Yaitu, di simpang Pemkot Cimahi, Simpang Cibeureum Kebon Kopi, Bunderan Leuwigajah, Simpang Alun-alun Cimahi, Simpang Cihanjuang, Simpang Cimahi Mall dan Simpang Citeureup-Kolonel Masturi.

Perasional CCTV baru diujicoba sepekan, jam operasional berlangsung hingga pukul 22.00 WIB dengan petugas piket khusus. Hasil pantauan kondisi lalin disebarkan lewat media sosial twitter pada akun milik Dishub Kota Cimahi @lalincimahi tiap jam.

"Tahun 2014, akan ditambah dua titik CCT lain yaitu di kawasan Cimindi dan Jln. Sangkuriang. Lokasi tersebut kerap menjadi titik kemacetan sehingga perlu pengawasan," tuturnya.

Dengan terpantaunya titik kemacetan, pihaknya bisa segera mengambil tindakan untuk memecah kemacetan. Sebanyak 14 personil disiagakan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas bersinergi dengan personil Polres Cimahi. Mereka akan bersiaga di titik kemacetan untuk mengatur arus kendaraan. (A-158/A-147)***


sumber:  http://www.pikiran-rakyat.com

Pemkot Cimahi Tanam 6.000 batang Pohon

Written By Cimahi City on 2013/11/26 | 19.15


Pemkot Cimahi, Jawa Barat melakukan gebyar penanaman 6.000 bibit pohon di atas lahan 14.880 meter persegi yang dipusatkan di Cimenteng, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Jumat pekan lalu. Penanaman pohon tersebut selain untuk penghijauan dan perluasan RTH juga untuk antisipasi tanah longsor.

Gebyar penanaman pohon yang melibatkan 500 peserta dari berbagai elemen masyarakat tersebut, ditandai dengan penanaman pohon bambu secara simbolis oleh Wali Kota Hj. Atty Suharti. Wali Kota mengatakan, program penanaman pohon di wilayah Kota Cimahi akan dilaksanakan secara berkala. 

Hal itu selain untuk mendukung program penghijauan pemerintah pusat, juga unuk mengurangi dampak pemanasan global yang berpotensi mengganggu ekosistem dan menimbulkan bencana alam seperti tanah longsor. “Penanaman pohon ini sebagai aksi nyata pemerintah bersama masyarakat dalam mengurangi dampak pemanasan global,” katanya.

Menurut Atty, penanaman pohon juga wujud kebersamaan pemerintah dan lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Selain itu, kegiatan itu pun sebagai bentuk pelestarian lingkungan. Kota Cimahi ditargetkan menanam 2 juta pohon. Selama kurun waktu 2012-2013, Kota Cimahi telah menanam 27.000 pohon jenis tanaman keras. 

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cimahi, Untung Udianto menambahkan dari 6.000 batang pohon tersebut 3.000 di antaranya ditanam di lahan tegalan Cimenteng dan sisanya akan ditanam di sejumlah titik di 15 kelurahan. Saat ini instansinya secara bertahap memperluas RTH di wilayahnya. Kegiatan tersebut bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Nasional pada 22 November 2013. Kegiatan penanaman pohon akan dilaksanakan hingga akhir tahun ini.

Kota Cimahi baru memiliki 730,33 hektar RTH (sekitar 18,14 persen) dari luas Kota Cimahi yang mencapai sekitar 4.000 hektar. Luas RTH masih kurang ideal, karena seharusnya Kota Cimahi memilikinya sekitar 1.200 hektar. “Sesuai skala nasional, setiap kota/kabupaten minimal memiliki RTH sekitar 30 persen dari luas daerah,” jelas Untung. (binus)

Sumber: http://www.tubasmedia.com

SMPN 3 Cimahi Juara Umum pada Kejuaraan Taekwondo Piala Wali Kota Cimahi

Written By Cimahi City on 2013/11/25 | 18.10

Tim taekwondo asal Unit SMPN 3 Cimahi meraih juara umum pada Kejuaraan Taekwondo Piala Wali Kota Cimahi ke-IX, yang berlangsung di GOR Sangkuriang, Kota Cimahi, Minggu (24/11/2013). SMPN 3 Cimahi sukses meraih 11 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu.

Medali emas untuk SMPN 3 Cimahi diraih oleh, Siti Fatmalona yang berlaga pada nomor kyorugi (tarung) kelas under 49 kg junior putri. Tambahan emas lainnya diraih oleh Rima Herlina yang berlaga pada kelas under 63 kg junior putri

Taekwondo SMPN 3 Cimahi lainnya, Revanda juga sukses menyabet emas pada nomor kyorugi junior putra kelas under 51 kg. Hal yang sama juga dialami Wisma Boutcori dan Seno Aji, yang meraih medali emas pada kelas under under 48 kg junior putra dan under 59 kg junior.

Pada nomor kadet putra under 46 kg, Rizki Julian juga tampil sebagai yang terbaik untuk SMPN 3 Cimahi. Begitu juga Riki Obe dan Rahmelia, yang masing-masing meraih medali emas pada kelas kadet under 36 kg putra dan under 40 kg putri.

Tiga sumbangan medali emas lainnya untuk SMPN 3 Cimahi diraih oleh Nabila Ninda yang bertarung pada kelas under 43 kg kadet putri, Puspita pada nomor kadet putri over 52 kg, dan Ferdi Ferdiansyah yang berlaga pada kelas over 45 kg pra kadet putra.

Pelatih SMPN 3 Cimahi, Rangga Gunawan mengatakan, hasil ini merupakan penantian yang sudah lama ditunggu-tunggu, karena sejak 10 tahun terakhir timnya belum pernah meraih gelar juara umum.
"Alhamdulillah berkat perjuangan dan kerja keras anak-anak, SMPN 3 Cimahi akhirnya bisa menjadi juara umum," katanya.

Rangga mengatakan, secara kekuatan seluruh peserta hampir merata. Dan semua unit yang ikut menurunkan atlet-atlet andalannya. 

"Memang ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya, karena Kejuaraan Wali Kota Cimahi ini merupakan puncak dari semua kegiatan dan kejuaraan yang pernah diikuti," katanya.

Ketua Pengcab Taekwondo Indonesia Kota Cimahi, Achmad Zulkarnain mengaku sangat bersyukur karena kejuaraan ini bisa berjalan dengan tertib dan lancar. "Sekarang Pengcab TI Kota Cimahi tengah menyiapkan atlet untuk mengikuti babak kualifikasi Porda di Kabupaten Bekasi," ujarnya.

Pada kejuaraan taekwondo kali ini mempertandingkan beberapa kelas seperti super pra kadet, pra kadet, kadet, junior, dan senior. 

"Even ini merupakan agenda rutin yang diadakan Pengcab Taekwondo Indonesia Kota Cimahi," ujarnya.

Dia berharap dari even ini bisa muncul bibit-bibit atlet taekwondo yang berprestasi dan membawa nama harum Kota Cimahi di berbagai kejuaraan. (A-193/A-89)***


Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com

Rampok Bertato Spesialis Minimarket Pingsan Saat Wawancara

Written By Cimahi City on 2013/11/23 | 13.30

Empat pemuda spesialis merampok minimarket di kawasan Jalan, Jakarta, Cinambo, A. Yani, dan Kiaracondong berhasil diringkus, setelah aksi terakhir mendapat perlawanan dari kasir.

Mereka adalah RSH alias Eca (26), AM alias Badot (22), ES (28), dan DA alias Meng (23). Saat beraksi, satu pelaku Eca, diketahui membawa senjata jenis airsoft gun untuk menakut-nakuti kasir. Namun, karena mendapat perlawanan dari kasir berinisial GM, Eca pun melepaskan beberapa tembakan.

Ketika ditemui di Polsekta Antapani, tiba-tiba salah satu dari pemuda itu roboh saat jepretan kamera dan sinar dari kamera video menghampirinya.

Adalah AM alias Badot, meski tato di sekujur tubuhnya dan berwajah sadis, namun jepretan kamera membuat dia roboh seketika, dan hal ini pun membuat orang di sekitarnya mencoba menahan gelak tawa.
"Haduh gak malu itu sama tato, kok mau diwawancara, malah pingsan sih, baru kena jepretan kamera sedikit, udah kayak gitu," kata Risa salah seorang jurnalis di Polsekta Antapani, Kamis (21/11/2013).
Dan belum sempat mereka menikmati hasil curiannya setelah menjarah Indomaret Sindanglaya, di Jalan AH Nasution, di Kelurahan Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung beberapa waktu lalu, mereka ini kadung diringkus jajaran anggota Reskrim Polsekta Antapani.

Eca mengaku sudah beraksi yang sama sebanyak empat kali. Tetapi, tiga aksinya terdahulu dia tidak mencuri dalam jumlah besar, bahkan kata Eca hanya cukup untuk membeli bensin sepeda motornya.

Dalam aksinya yang terakhir, Eca mengajak tiga temannya. Dua di antaranya adalah rekan kerja di suatu bengkel yang cukup punya nama di Bandung, sedangkan satu lainnya baru saja diterima bekerja di bagian kantor Indomaret tersebut. Eca dan kawan-kawannya pun menggondol uang tunai sebesar Rp 600ribu.

"Sudah empat kali, semuanya pakai senjata, tadinya buat pegangan saja. Tapi memang sudah punya niat mencuri. Yang dulu-dulu paling cuma Rp100ribu sama rokok, saya pakai beli bensin. Kalau yang kemarin bisa dapat Rp600ribu, tapi keburu ditangkap," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsekta Antapani Sukaryanto didampingi Kepala Unit Reserse Kriminal Polsekta Antapani Adang M Masair, menjelaskan modus yang digunakan para pelaku adalah dengan cara berpura-pura menjadi pembeli.

"Jadi, salah seorang pura-pura belanja, sementara pelaku RSH alias Eca itu menodongkan airsoft gun pada penjaga toko, tapi pelaku mendapat perlawanan. Kejadiannya dini hari sekitar pukul 01.50," ujarnya

"Pelaku sempat menembak korban penjaga toko di bagian perutnya. Pengakuan pelaku, ini bukan yang pertama. Karena mereka juga pernah beraksi yang sama di Indomaret Cinambo, Jalan Jakarta, dan Kiaracondong," ujarnya. (A-211/a-88)***
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com

Dinkes Cimahi Bantah Perbedaan Layanan Kesehatan di RSUD Cibabat

Banyaknya keluhan yang menyatakan adanya perbedaan (kesenjangan) pelayanan di RSUD Cibabat antara pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan pasien umum, dibantah oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi. Hanya mungkin dari segi batas pembiayaan, memang berbeda-beda. Namun, hal itu tidak berdampak terhadap pelayanan kesehatan kepada pasien.

Demikian diungkapkan Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, Fitri Manan di perkantoran Pemkot Cimahi, Kamis (21/11). "Mungkin yang dimaksudkan dari segi pembiayaan atau kelas, akan tetapi itu wajar karena plafon yang diberikan berbeda-beda. Kendati begitu, kita tetap prioritaskan pelayanan pasien," jelas Fitri.

Lebih jauh dia membeberkan, banyak hal yang tidak diketahui pasien Jamkesmas/Jamkesda. Dulu kuota untuk pasien Jamkesmas sekitar Rp 85.000, sedangkan sekarang sekitar Rp 120.000. Sehingga hal itu berdampak pada berkurangnya pasien Jamkesda.

Ditambahkan, banyak persoalan yang harus dibenahi oleh Dinkes, termasuk memaksimalkan pelayanan di puskesmas dan pembinaan kepada para SDM kesehatan. "Banyak hal yang harus masyarakat pahami, terutama tentang hak Jamkesmas dan Jamkesda. Selain itu, masalah yang sering dihadapai kita adalah tidak sedikit warga yang sebetulnya penyakitnya bisa diatasi di klinik atau puskesmas, tapi lebih memilih untuk minta rujukan berobat ke RSUD Cibabat. Akibatnya, SDM kita sangat kewalahan," tutur Fitri.

Ia juga mengakui, untuk melakukan penambahan SDM kesehatan saat ini tidak memungkinkan. Namun, pihaknya akan mengoptimalkan SDM yang ada dengan memberikan pemahaman dan pelatihan. Setidaknya, para SDM yang berada di puskesmas atau klinik, tahu mana pasien yang harus dirujuk atau tidak. Mereka juga akan dibekali sarana dan prasarana, sehingga masyarakat percaya akan pelayanan di puskesmas. "Karena terus terang, sampai sekarang kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas dan klinik masih minim," ujarnya.

Pembenahan

Proses pembenahan terhadap bidang pelayanan kesehatan sudah berjalan, terutama akan menuju pelayanan satu pelayanan yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Karena itulah, pihaknya mulai melakukan pendataan puskesmas serta klinik yang bisa menjadi rujukan. Ditambah lagi dengan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang lebih ideal. "Harapan kita, masyarakat akan mendapat pelayanan optimal seiring dengan hadirnya JKN," tandasnya.

Bantahan Dinkes Kota Cimahi berawal dari adanya keluhan pelayanan kesehatan di RSUD Cibabat yang dinilai belum maksimal. Hal itu datang dari hasil reses Komisi II DPRD Kota Cimahi, yang mana masih banyak warga yang mengeluhkan perbedaan pelayanan antara pasien umum dan pemegang kartu Jamkesmas.

Anggota Komisi II, Nurhasan menyayangkan munculnya kejadian seperti itu. Akibatnya, pasien peserta Jamkesmas banyak mendapatkan ruangan tidak layak.

Sumber: http://www.klik-galamedia.com

Musim Hujan, Warga Cimahi Diimbau Waspada DBD

Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengimbau masyarakat agar menjaga kesehatan di musim hujan seperti saat ini. Salah satu yang harus diwaspadai adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Fitri Manan mengatakan, musim hujan banyak rawan terjadi penyakit DBD karena air yang tidak terkontrol menyebabkan banyak berkumpulnya nyamuk aedes aegypti.

Selain itu, penyakit lain yang biasa menghinggapi masyarakat adalah diare dan penyakit kulit.

"Kondisi hujan bisa berpotensi berkumpulnya nyamuk. Kami imbau masyarakat bisa membersihkan bak mandi, dan kondisi lingkungannya agar lebih terjaga," kata Fitri kepada INILAH.COM, Jumat (22/11/2013).

Selain DBD dan masalah kulit, sambung Fitri, penyakit lain yang biasanya datang adalah flu dan batuk. Sebab, kata dia, virus yang menyerang saluran tenggorokan dan hidung ini diakibatkan kondisi yang dingin.

"Kondisi hujan atau dingin ini memudahkan penyebaran virus yang datang pada saluran tenggorokan dan hidung, maka akan terjadi flu atau batuk," ungkapnya.

Disinggung sejauh ini sudah ada laporan dari masyarakat yang terkena diare atau penyakit kulit, Fitri mengaku belum ada data pastinya.

"Kalau soal data kami belum menerima. Tapi, kita akan terus lakukan pendataan dan penyuluhan agar masyarakat lebih waspada dalam menjaga kesehatan di musim hujan," ungkapnya. [hus]

Sumber: http://www.inilahkoran.com

150 Ribu Orang di Kabupaten Bandung Menganggur

Written By Cimahi City on 2013/11/22 | 21.00

Jumlah pengangguran di Kabupaten Bandung mencapai 150 ribu orang, dengan jumlah angkatan kerja sekitar 2 juta orang.

Jumlah itu berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Bandung, Rukmana mengatakan, angka pengangguran di daerahnya memang tergolong tinggi. Namun, bukan berarti tidak tersedia kesempatan kerja di daerah ini.

Kenyataannya, kata dia, banyak perusahaan yang membutuhkan pekerja. Tapi justru pengangguran ini tidak dapat terserap oleh berbagai perusahaan.

"Contohnya kalau kita lewat dari Soreang sampai perbatasan Kota Bandung, banyak perusahaan yang memasang plang mencari karyawan untuk operator jahit atau pekerjaan lainnya. Itu artinya mereka itu butuh pekerja," kata Rukmana, Jumat (22/11/2013).

Dikatakan Rukmana, tidak terserapnya tenaga kerja oleh perusahaan terjadi karena berbagai kendala yang dimiliki oleh si calon pencari kerja itu sendiri. Seperti pendidikan yang rendah, tidak memiliki keahlian, atau fisik yang tidak memadai.

"Lalu ditambah oleh kurangnya sosialisasi dari perusahaan pencari yang membutuhkan pekerja. Upaya sosialisasi kami untuk membantu membuka lowongan kerja lewat pemerintahan desa pun kurang efektif. Mungkin di desa itu hanya disimpan saja, tidak diteruskan kepada masyarakat," katanya.

Upaya yang dilakukan pihaknya, kata Rukmana, yakni dengan memberikan pelatihan keterampilan, juga magang di berbagai perusahaan dalam dan luar negeri. Namun upaya ini pun bukan tanpa kendala. Meski pengangguran banyak, kuota program pelatihan dan magang yang disediakan kerap kali tidak terpenuhi.

"Ya itu tadi permasalahannya. Seperti untuk magang ke Jepang kan kriteria fisik dan kesehatannya cukup ketat," katanya. [hus]

Sumber: http://www.inilahkoran.com

SMAN 3 Wakili Cimahi di Lomba Sekolah Sehat Tingkat Jabar

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Cimahi menjadi perwakilan Kota Cimahi dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2013/2014. Setelah memasuki tahapan seleksi, Kota Cimahi masuk lima besar bersama Kab. Cirebon, Garut, Cianjur, dan Kota Bogor. Kota Cimahi bertekad agar bisa mewaili Jawa Barat menuju LSS tingkat Nasional.

Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti mengatakan, pihaknya berharap dengan keikutsertaan SMAN 3 pada ajang LSS 2013/2014 dapat menjadi pemicu semangat agar seluruh sekolah di Cimahi bisa menerapkan pola hidup sehat di lingkungan sekolahnya masing-masing.

"Sekolah tidak hanya menyediakan sarana belajar-mengajar, namun fasilitas penunjang lainnya juga harus diperhatikan. Misalnya MCK yang bersih, unit pelayanan kesehatan memadai, tempat sampah, serta adanya program go green (penghijauan lingkungan)," ungkap Atty saat menerima tim penilai LSS Jabar di SMAN 3 Cimahi, Jln. Pasantren, Kamis (21/11).

Atty menjelaskan, sejumlah sekolah yang berada di wilayahnya sejauh ini sudah mulai melakukan program serupa. Atty juga meminta agar Disdikpora Kota Cimahi terus melakukan pembenahan dan himbauan secara rutin agar sekolah yang belum menerapkan pola sekolah sehat terus didorong untuk menerapkannya.

"Tentu menjadi apresiasi tersendiri bagi kami, karena salah satu sekolah di Cimahi berhasil masuk lima besar dalam lomba sekolah sehat tingkat Jabar," papar Atty.

Kepala SMAN 3 Cimahi, Rochiman Satisha mengaku bangga atas kembali terpilihnya SMAN 3 menjadi sekolah yang mewakili kawasan Bandung Raya untuk mengikuti LSS 2013/2014 tingkat Jawa Barat.


Sumber: http://www.klik-galamedia.com

UMK 2014 Jabar, Kab Karawang Teringgi Rp 2,4 Terendah Kab Majalengka Rp 1 Juta

Setelah menggelar rapat tertutup sekitar pukul 21.30 WIB, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akhirnya menandatangani Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa Barat pada Kamis (21/11) malam. Yakni, melalui Kepgub : 561/kep,1636-Bangsos/2013 tertanggal 21 November 2013.
Kabupaten Karawang mendapatkan UMK tertinggi dibandingkan 25 Kabupaten/Kota lainya di Jabar.

Heryawan menggelar rapat tertutup penetapan UMK dengan  Sekda Jabar, Wawan Ridwan dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar, Hening Widyatmoko serta beberapa staf Pemprov Jabar.

Menurut Heryawan, seluruh UMK seluruh Kabupaten/Kota di Jabar sudah ditandatangani. Yang tertinggi untuk UMK 2014 adalah Kabupaten Karawang dengan nilai Rp 2.447.445. Sementara, terendah adalah Kabupaten Majalengka senilai Rp 1.000.000.

"Sudah ditandatangani tadi," kata Heryawan menjawab pertanyaan wartawan.

Heryawan mengatakan hampir seluruh Kabupaten/Kota sudah 100 persen lebih di atas Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Jika dihitung, ada 20 Kabupaten yang sudah 100 persen di atas KHL.

Kecuali, kata dia, Kabupaten yang masih banyak industri rumahan seperti Garut 94,79 persen, Kota Banjar 93,64 persen, Kabupaten Ciamis 88,00 persen, Kabupaten Kuningan 87,73 persen, Indramayu 96,87 persen dan Kabupaten Majalengka 93,64 persen. 
 
 
Sumber: http://www.republika.co.id

UMK Sulit Direvisi, "Walikota: Sudah Melalui Pertimbangan Matang"

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung, Dadang Supardi menegaskan, sulit jika sekarang harus mengubah besaran upah minimum kabupaten (UMK) yang telah ditetapkan oleh gubernur. Karena sesuai aturan, UMK harus sudah ditetapkan gubernur pada H-40 atau 40 hari sebelum tanggal 1 Januari 2013.

"Sulit kalau gubernur sampai merevisi UMK yang tinggal 31 hari menjelang pergantian tahun. Tapi bila memang buruh di Kabupaten Bandung masih tidak puas dengan besaran UMK tahun 2013, bisa menanyakan langsung pada gubernur. Sebab kewenangannya ada di tangan gubernur, tidak lagi di bupati," terang Dadang, Jumat (30/11).

Seperti diberitakan sebelumnya, hampir semua serikat pekerja di Kabupaten Bandung menolak besaran UMK tahun 2013 sebesar Rp 1.388.333. Bahkan dua serikat pekerja, yaitu Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengancam akan mengadukan Ketua DPRD Kab. Bandung Toto Suharto, Ketua Komisi D Gungun Gunawan, dan Kabag Hukum Setwan Ajat Sudarajat ke Polres dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale Bandung.

Dadang mengungkapkan, sebenarnya besaran UMK yang ditetapkan gubernur telah direvisi dari sebelumnya Rp 1.333.800 menjadi Rp 1.388.333. Kenaikan UMK tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek politis.

"Terus terang saja, bukan hanya buruh yang memprotes pemerintah, protes juga datang dari para pengusaha. Beberapa pengusaha sempat mengontak saya, mempertanyakan kebijakan bupati yang merevisi UMK secara sepihak. Jadi sekarang posisi pemerintah berada dalam posisi serba dipersalahkan," ujarnya.

Sudah disepakati

Lebih jauh Dadang mengungkapkan, sebenarnya UMK Kab. Bandung sudah disepakati semua pihak, baik buruh maupun pengusaha. Berdasarkan rapat Dewan Pengupahan pada 21 November lalu, jika terjadi deadlock (perundingan merevisi UMK tidak membuahkan kesepakatan, red) maka keputusan diserahkan kepada bupati.

Jika peluang buruh yang menuntut revisi UMK sulit dikabulkan karena sudah melewati batas waktu, lain halnya dengan pengusaha. Mereka masih bisa mengajukan keberatan paling lambat H-10 kepada gubernur atau Dewan Pengupahan. Sementara itu, Disnaker Kab. Bandung berencana segera menyosialisasikan UMK 2013 pada 15 Desember mendatang.

Sumber: http://www.klik-galamedia.com

Atribut Kampanye Di Cimahi Masih Bermasalah

Written By Cimahi City on 2013/11/21 | 12.30

Masalah atribut partai politik (parpol) dan sejumlah calon anggota legislatif (caleg), sepertinya masih belum bisa diselesaikan secara optimal. Walaupun sempat ditertibkan, namun di sejumlah tempat, alat peraga kampanye di Kota Cimahi rupanya masih banyak yang bermasalah. Di beberapa lokasi masih ada para caleg yang memasang baliho maupun spanduk yang tidak sesuai dengan daerah pemilihannya.

Pernyataan itu disampaikan Ketua KPU Kota Cimahi, Handi Dananjaya ketika ditemui di kantornya, Jalan Pasantren Cimahi, Rabu (20/11). Dibeberkannya, sesuai dengan penyisiran dalam waktu dua minggu terakhir ini, tidak sedikit caleg yang memanfaatkan lokasi lain meski bukan daerah pemilihannya.

"Jumlahnya memang tidak terlalu banyak, namun hal itu jelas melanggar ketentuan," ungkap Handi.

Dijelaskan, meski hal itu merupakan upaya sosialisasi, namun bila pemasangan di luar aturan, tentu akan kembali ditindak. Terlebih sejak jauh-jauh hari, KPU secara resmi memberikan imbauan tentang penempatan alat peraga melalui surat edaran yang diberikan baik melalui partai maupun langsung kepada para caleg.

"Bahkan peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Mekanisme hingga Prosedur Pelaksanaan Pemilu, juga sudah berulang kali kami sampaikan kepada para caleg dan pengurus parpol," paparnya.

Berdasarkan hasil penyisiran, tambahnya, beberapa pamflet hingga bendera parpol yang dipasang di tiang PLN, pepohonan, dan fasilitas umum, dalam waktu dekat akan kembali ditertibkan. Namun, ia memastikan bahwa aturan pemasangan spanduk agar setiap caleg hanya memasang satu di setiap kelurahan, sejauh ini masih memenuhi ketentuan. "Kami akan berkoordinasi dengan panwaslu dan Satpol PP untuk menyisir beberapa lokasi," ujarnya.

Siap bergerak

Di tempat terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Penegakan Perda Satpol PP Kota Cimahi, Ero Kusnadi menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menerima adanya rekomendasi untuk melakukan penertiban seperti halnya beberapa waktu lalu. Namun, instansinya memastikan akan bergerak jika telah diberikan mandat.

"Kami pada dasarnya tidak memiliki kewenangan untuk bergerak sendiri, sebelum adanya instruksi dari atasan. Namun yang jelas, kami siap menjalankan tugas untuk melakukan penertiban bila sudah ada instruksi," tandasnya.

Diterangkannya, terkait banyaknya pemanfataan fasilitas umum untuk pemasangan beberapa spanduk dan baliho, baik yang memiliki konten kepartaian maupun bukan, memang ikut diawasinya. Pihaknya juga kerap melakukan penyisiran untuk menertibkannya.

"Beberapa waktu lal, kami juga menurunkan sejumlah iklan yang dipasang di tempat terlarang, karena pemasangannya melanggar Perda K3," jelasnya.
 

Wali Kota Berikan Bantuan Korban Bencana

Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti memberikan bantuan kepada korban bencana puting beliung di lingkungan RT 02/ RW 07 Kp. Cibogo, Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (20/11).

Bantuan diberikan secara simbolis kepada salah satu korban yang rumahnya rusak berat, dengan besar bantuan senilai Rp 5 juta. Korban penerima bantuan tersebut adalah Ade Kurniawan (41).

Wali kota mengatakan, bantuan yang diberikan jangan dilihat dari nominal yang diberikan. Namun, hal itu menjadi bagian dari perhatian pemerintah kota kepada warga korban bencana alam.

"Ini merupakan bagian dari wujud kepedulian pemerintah kepada warganya yang tertimpa bencana alam," kata Atty selepas penyerahan bantuan.

Menurut Atty, upaya pemerintah membantu masyarakat korban bencana alam terkendala dana yang minim. Pasalnya, rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam di wilayah Kota Cimahi ternyata cukup banyak. "Pemerintah membantu sesuai kemampuan keuangan," katanya.

Pemerintah, tambahnya, berupaya memberi perhatian bagi korban bencana alam. Namun diakuinya, dalam keterbatasan anggaran. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat memahaminya.

Kepala Bidang Permukiman dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cimahi, Yusi Karim menambahkan, bantuan tersebut hanya stimulan. "Karena itu tidak serta-merta dapat membantu sampai bangunan rumah itu utuh kembali," katanya.

Hasil survei tim teknis Dinas PU Kota Cimahi, sambungnya, jumlah rumah rusak yang dilaporkan 23 unit yang kondisinya butuh bantuan. Kerusakan berat dialami 5 unit rumah, diikuti 10 unit rumah rusak sedang, dan sisanya rumah rusak ringan. "Kami upayakan bantuan diberikan kepada warga korban rumah rusak berat," ujarnya.

Sementara itu, korban yang rumahnya mengalami rusak berat, Ade Kurniawan (41) mengatakan, akibat disapu angin kencang mirip angin puting beliung pada 12 November 2013, sebagian atap rumahnya hilang dan beberapa kayu penyangga patah.

"Akibat kejadian itu, rumah kami enggak bisa dihuni. Kalau dipaksakan, takut membahayakan. Karenanya kami mengungsi ke rumah kerabat," ujarnya.

Ia berterima kasih atas bantuan yang diberikan Pemkot Cimahi. Namun diakuinya, kebutuhan dana untuk perbaikan rumah nilainya cukup besar. Ia belum bisa memperbaiki rumah karena belum ada biaya. Sedangkan bantuan dari pemerintah akan dimanfaatkan untuk perbaiki atap rumah.

Pemkot Cimahi Segera Perbaiki 75 Titik Drainase

Pemerintah Kota Cimahi sedang menyiapkan perbaikan 75 titik drainase/ saluran air lingkungan yang tersebar di 15 kelurahan di Kota Cimahi. Perbaikan drainase yang dikerjakan secara padat karya tersebut, juga dalam rangka mengatasi masalah banjir, khususnya saat memasuki musim hujan.

"Programnya sudah kami siapkan, tinggal menunggu anggarannya dalam APBD Perubahan (APBD P) 2013," ungkap Kepala Seksi Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cimahi, Indra Heryawan di kantor Dinas PU Kota Cimahi Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Rabu (20/11). "Kami menargetkan akhir Desember tahun ini program tersebut sudah bisa dituntaskan," kata Indra.

Mengingat sekarang sudah di ujung tahun anggaran 2013, lanjutnya, pihaknya meminta petugas lapangan untuk mengerjakan kegiatan tersebut agar bisa dipercepat.

Dikatakan, percepatan perbaikan tersebut selain untuk mengejar waktu agar tidak lewat tahun anggaran, juga dalam rangka mengantisipasi musibah banjir, mengingat musim hujan sudah tiba.

Menurutnya, program perbaikan drainase yang dikerjakan secara padat karya tersebut merupakan program tahap II tahun anggaran 2013. Sebelumnya, program yang sama telah dikerjakan pada bulan Juli. "Di luar program padat karya, PU juga hingga bulan November ini telah mengerjakan perbaikan 30 titik drinase," jelas Indra.

Ditambahkan, sesuai hasil pantauan di lapangan, drainase yang tidak berfungsi, mayoritas disebabkan adanya pendangkalan dan banyaknya sampah yang menyumbat saluran tersebut. Oleh karena itu, pihaknya melakukan berbagai langkah perbaikan agar saluran air dapat kembali optimal mulai dari rehabilitasi drainase, pembangunan saluran baru, serta pengerukan. "Kami targetkan sebelum akhir tahun perbaikan telah tuntas," ucapnya.

Terhambat cuaca

Diakui Indra, perbaikan drainse tersebut terkendala kondisi cuaca (hujan). Karena sudah memasuki musim hujan, program perbaikan sedikit terhambat.

"Sebagai langkah solusinya kami memberlakukan pengerjaan lebih awal dan menambah jam kerja pegawai. Seandainya cuaca cerah, pengerjaan pun dikebut," paparnya.

Di sisi lain, tambahnya, pihaknya juga merangkul warga agar program perbaikan bisa dioptimalkan. Proses pengerjaannya pun dilakukan secara paralel antara satu titik dengan titik lainnya.

Ia membantah jika saluran air dibiarkan tanpa adanya upaya perbaikan. Namun, pihaknya membenarkan masih terdapat drainase saluran yang belum sepenuhnya terdata, terutama yang pengerjannya melalui padat karya.

Dikatakan, perbaikan dilakukan secara bertahap.Bila warga ingin mengajukan perbaikan, dipersilakan melapor melalui kelurahan setempat.

Jaksa Cari Bukti Keterlibatan Mantan Walkot Cimahi Dalam Kasus Korupsi Alkes

Kejaksaan Tinggi Jawa Barat belum menemukan bukti keterlibatan mantan Wali Kota Cimahi Itoch Tohidja terkait kasus korupsi pengadaan alat kesehatan laboratorium dan penunjang layanan kesehatan (PLK) Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat, tahun anggaran 2011 senilai Rp9 miliar.

Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejadi Jabar, Koswara mengatakan untuk saat ini tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan laboratorium dan PLK di Rumah Saki (RS) Cibabat, Kota Cimahi masih satu orang, yaitu mantan Direktur Utama RS Cibabat Endang Kesumah Wardani.

"Dari hasil penyidikan tim jaksa penyidik pidana khusus (Pidsus), belum ada indikasi ke arah sana (keterlibatan Itoch) dalam ini. Yang jelas, tersangkanya masih satu orang," ungkap Koswara. (Eriez M Rizal)

Sumber: http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/20/6/195872/-Jaksa-Cari-Bukti-Keterlibatan-Mantan-Wali-Kota-Cimahi
 
Support : Copyright © 2011. Info Cimahi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger