 |
Bandung segera mempunyai dua jalan layang (fly over) baru. Pada
2014 mendatang, Pemprov Jawa Barat berencana membangun jalan layang di
Jalan Kopo dan Buahbatu.
Hal itu bertujuan untuk mengurai kemacetan. Selama ini keberadaan jalan layang Pasteur Surapati (Pasupati) dinilai berhasil mengurai kemacetan di dalam Kota Bandung.
Kepala Dinas Binamarga Jabar, Guntoro menuturkan pembangunan jalan layang tersebut masih terkendala pada pembebasan lahan. Seharusnya, pemerintah sudah melakukan pembangunan pada 2013 ini.
"Insya Allah tahun depan sudah mulai dilakukan pembangunan," kaya Guntoro kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (9/12/2013).
Untuk pembebasan lahan, kata Guntoro, saat ini sudah hampir rampung. Pemprov Jabar hanya tinggal melakukan pembayaran saja kepada lahan yang dibebaskan. Dia berharap jalan layang dengan panjang sekitar 800 meter hingga 1 kilometer itu mampu mengurai kemacetan yang selama ini dikeluhkan warga Bandung.
"Sebetulnya ini proyek pusat, tapi Pemprov mengurus pembebasan lahannya. Yang pasti dalam pembebasan lahan tersebut untuk satu titik bisa menghabiskan Rp 150 Miliar," tutup dia. [hus]
Hal itu bertujuan untuk mengurai kemacetan. Selama ini keberadaan jalan layang Pasteur Surapati (Pasupati) dinilai berhasil mengurai kemacetan di dalam Kota Bandung.
Kepala Dinas Binamarga Jabar, Guntoro menuturkan pembangunan jalan layang tersebut masih terkendala pada pembebasan lahan. Seharusnya, pemerintah sudah melakukan pembangunan pada 2013 ini.
"Insya Allah tahun depan sudah mulai dilakukan pembangunan," kaya Guntoro kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (9/12/2013).
Untuk pembebasan lahan, kata Guntoro, saat ini sudah hampir rampung. Pemprov Jabar hanya tinggal melakukan pembayaran saja kepada lahan yang dibebaskan. Dia berharap jalan layang dengan panjang sekitar 800 meter hingga 1 kilometer itu mampu mengurai kemacetan yang selama ini dikeluhkan warga Bandung.
"Sebetulnya ini proyek pusat, tapi Pemprov mengurus pembebasan lahannya. Yang pasti dalam pembebasan lahan tersebut untuk satu titik bisa menghabiskan Rp 150 Miliar," tutup dia. [hus]
Sumber:http://www.inilahkoran.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !